Mohon tunggu...
Mutmainnah Iryanti
Mutmainnah Iryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - IIN

Mahasiswa Komunikasi yang sedang belajar berkarya dalam era globalisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbaikan Infrastruktur di Kampung Masigit sebagai Upaya Meningkatkan Mobilitas Warga di Desa Berkembang

28 Maret 2021   15:13 Diperbarui: 28 Maret 2021   15:27 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infrastruktur menjadi topik utama kurang lebih selama empat tahun terakhir. Terutama setelah Presiden Jokowi menjadikan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam pembangunan di Indonesia termasuk infrastruktur penunjang pembangunan ekonomi pinggiran di desa. Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 6 tahun 2020, Pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

          Pembangunan infrastruktur ini ditargetkan kepada seluruh wilayah di Indonesia dengan krakteristik yang berbeda. Dalam pembahasan ini yang menjadi headline utama ialah pembangunan infrastrutur di desa berkembang. Desa Berkembang adalah Desa yang potensial menjadi Desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan. Gambaran inilah yang ada di Kampung Masigit RT.03 dan RT. 06 Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten selaku desa berkembang.

          Kampung Masigit sendiri terletak diantara dua kota besar di Provinsi Banten yaitu Serang dan Cilegon. Letaknya cukup strategis berada di sepanjang jalan raya Cilegon, sehingga mudah untuk diakses. Selain itu, keadaan di sini cukup baik dengan kondisi jalan umum desa yang sudah di Coor. Walaupun demikian, masih terdapat beberapa hal yang kurang memadai disini. Seperti kondisi aliran air di Pemukiman Cluster Mariana yang kurang baik (tidak dapat menampung dalam jumlah banyak) sehingga sering mengakibatkan terjadinya genangan saat hujan tiba.

          Dalam meningkatkan mobilitas serta perekonomian di Kampung Masigit. Aparatur desa setempat mengadakan perbaikan infrastruktur secara swadaya masyarakat. Perbaikan infrastruktur ini dipimpin Pak Gito selaku Ketua RT setempat. Kegiatan perbaikan infrastruktur ini telah dilakukan dari tahun 2019 hingga tahun 2021. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap pelaksanaan.

          Tahap pertama dilaksanakan pada ditahun 2019 dengan rancangan biaya awal 37 juta denan total panjanag 250m2 . Tahap kedua di tahun 2020 dengan RAB awal 36 juta. Dan tahap ketiga ditahun 2021 yaitu perbaikan kevling masigit baru yang membutuhkan dana 39.5 juta. Pada tahap ketiga ini baru berjalan 85% pengerjaan.

dokpri
dokpri
         Adapun mekanisme yang digunakan dalam pembangunan ini ialah dengan sistem kerja bakti dan gotong royong warga setempat. Khususnya warga Masigit Baru, Claster Mariana dan juga warga Masigit Lama.

         Hal ini selaras dengan tujuan dari pemberdayaan Desa, yang terdapat pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 6 tahun 2020. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

          Gito menjelaskan soal pendanaan dilakukan dengan iuran antar warga dan para donatur setempat. Beliau memaparkan bahwa program perbaikan infrastruktur ini lebih kedalam kegiatan swadaya masyarakat atas keinginan bersama dalam memperbaiki keadaan lingkungan setempat. Dan ia sebagai fasilitator dalam kegiatan perbaikan tersebut.

“Pendanaan pada kegiatan ini ialah dari swadaya masyarakat murni maksudnya bersumber dari sumbangan warga dan para donatur”, ungkap Gito saat dilakukan wawancara.

          Hal tersebut disampaikan juga oleh Bapak Syifyani sebagai perwakilan warga dari RT. 03. Beliau mengungkapkan bahwa kegiatan perbaikan infrastruktur dan sarana di Kampung Masigit RT.03 dan RT.06 ini diakukan dengan swadaya masyarakat seteampat. Dipelopori karena adanya keinganan dalam memperbaiki keadaan sarana desa yang kurang baik selain itu adanya keluhan dari masyarakat megenai sarana umum yang buruk seperti sering terjadinya genangan air akibat buruknya sistem pengaliran air dipemukiman setempat.

          Perbaikan infrastruktur ini digagas oleh ketua RT.06 yaitu Bapak Gito. Tetapi karena letaknya yang berdekatan dengan RT. 03 maka cangkupan wilayah diperluas hingga memasuki wilayah RT.03. Hal ini disambut baik oleh warga RT. 03 yang memang mengharapkan adanya perbaikan segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun