Mohon tunggu...
Mutia Sari
Mutia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hadis

Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Moderasi Beragama dalam Bingkai Hadis dan Implementasinya di Kalangan Milenial Kota Langsa

8 Februari 2023   11:39 Diperbarui: 8 Februari 2023   12:40 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi moderasi beragama (foto: rekata media)

Sedangkan disini bukan berarti berlebihan atau ekstrim. Jadi yang dimoderasi di sini adalah cara beragama, bukan agama itu sendiri.” Kita jangan terlalu fokus pada konteks ajaran dan menyalahkan semua konteks atas ajaran yang berbeda, sehingga kita tidak bisa berbuat baik kepada orang lain. 

Moderasi beragama adalah sikap dimana kita tidak mengambil posisi sepihak, kita netral, apa maksudnya? Jika ada kelompok yang keyakinannya berbeda dengan kita, kita tidak memaksakan keyakinan kita pada orang lain. Dan moderasi beragama juga dapat dikatakan bahwa beragama adalah cara memahami ajaran agama dengan cara yang tidak fanatik, martabat manusia tidak direndahkan, ajaran tidak dicela, dan dapat bertoleransi dengan ajaran agama lain. Bahkan didalam kehidupan Rasulullah saw sendiri, beliau mempraktikkan bahkan menganjurkan untuk hidup yang moderat (seimbang). Sebagaimana sabda beliau berikut ini: 

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاغْدُوا وَرُوحُوا وَشَيْءٌ مِنْ الدُّلْجَةِ وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوا

Telah menceritakan kepada kami Adam, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi’b dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, maka para sahabat bertanya, “Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah” Beliau menjawab: “Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan seimbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu (untuk salat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai.” (HR. Bukhari: 5982) 

Kemudian timbul tanda tanya, dari mana sih datangnya moderasi beragama ini? Negara Indonesia sering mengalami gesekan sosial antar umat beragama, sehingga Kementerian Agama Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan moderasi beragama untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia saling menghormati dan bertoleransi dalam beragama. Pemerintah dan Kementerian Agama bersinergi, menggerakkan pejabat untuk berbagi informasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia untuk mempelajari dan menerapkan moderasi beragama ini untuk menciptakan kerukunan dalam kehidupan nyata. 

Ternyata generasi milenial juga berperan sangat penting dalam moderasi beragama lho, dengan kemajuan teknologi saat ini, generasi milenial dianggap mampu mengikuti perkembangan tersebut. Generasi ini dapat membantu pemerintah dan Kementerian Agama untuk mempromosikan dan mengaktifkan moderasi beragama. Hanya generasi milenial yang bisa dikatakan dekat dengan masyarakat, karena generasi milenial bisa datang ke masyarakat dan melakukan perubahan di kelompok masyarakat ini. 


Generasi Milenial Kota Langsa dapat menggunakan media sosial (media sosial) untuk menyebarkan nilai-nilai agama yang baik melalui moderasi agama itu sendiri, dan Generasi Milenial Kota Langsa dapat memberikan aktivitas positif yang nyata dalam komunitas keagamaan. 

Selain itu juga, generasi milenial di Kota Langsa sudah terbiasa dengan perbedaan agama, ras dan budaya karena mereka berada di rumah/sekolah/universitas dan masyarakat dalam memahami agama. Sebagian besar milenial di kota Langsa adalah beragama muslim. Maka oleh dari itu, penulis berkeinginan untuk mengetahui apa pandangan muslim milenial di kota Langsa terhadap moderasi beragama. 

Generasi milenial kota Langsa tidak menentang masuknya agama selain Islam di kota Langsa, selama tidak mengganggu atau mengubah budaya yang sudah ada di kota Langsa.” Kalau mau tinggal di kota Langsa, biarlah tidak apa-apa. Lakum diinukum waliyadiin, untukmu agamamu dan untukku agamaku.” Ungkap salah satu pemuda milenial kota Langsa. Masih banyak pendapat lain yang mengatakan setuju dan tidak peduli, asal kita sama-sama tahu batasan yang telah ditetapkan oleh aturan kota Langsa. 

Mereka berharap dengan perbedaan tersebut kita bersama-sama dapat menjadikan kota Langsa yang aman dan tenteram tanpa adanya permusuhan dan perselisihan, kunci yang terpenting adalah saling menjaga, saling menghormati dan juga saling bertoleransi, dan itu adalah hal yang penting untuk dimiliki serta dipraktikkan oleh masyarakat kota Langsa, bahkan juga seluruh penduduk dunia tentunya.

Dan faktanya warga kota Langsa telah berhasil menerapkan moderasi beragama, yang terlihat  masyarakat beragama Islam mayoritas dan masyarakat minoritas non muslim hidup damai berdampingan. Tidak pernah ada gesekan sosial atau bahkan tindakan asusila. Selain itu generasi milenial kota langsa juga sangat hormat, karena mereka tidak memperdulikan perbedaan, yang terpenting satu tujuan yaitu mewujudkan kota langsa yang aman dan damai, sehingga kota langsa juga bisa menjadi bukti yang jernih bahwa moderasi beragama memang berpengaruh baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun