Mohon tunggu...
Mutiara Wahyularasati
Mutiara Wahyularasati Mohon Tunggu... Akuntan - YARSI University

I’m an undergraduate Accounting student at YARSI University, with a strong interest in Accounting, Finance, and Tax. I've analytical abilities and aim to expand my knowledge of how companies manage their financial resources to achieve their goals. I also active in member of various student organizations. I have good negotiation skills and strong leadership, an ambitious person, and never give up on acheving a goal. I’m looking forward to improving myself and learn something new to improve my skill. I loved learning by doing and capable to work in a team well. I’m able to work well underpressure and adhere to strict deadlines.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ukuran Kinerja dalam Sistem Pengendalian Manajemen

8 Januari 2024   17:34 Diperbarui: 8 Januari 2024   17:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ukuran prestasi dalam kerangka kontrol manajemen bertindak sebagai alat untuk meningkatkan peluang kesuksesan penerapan strategi organisasi. Penting untuk mempertimbangkan apa yang esensial untuk diukur, menyelesaikan apa yang diukur, memberikan insentif untuk apa yang diselesaikan, dan memastikan bahwa yang mendapat insentif merupakan hal yang krusial.

Sistem pengendalian finansial memiliki kelemahannya. Hal ini bisa mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan visi jangka panjang perusahaan. Manajer unit bisnis mungkin tidak melakukan langkah strategis untuk jangka panjang. Terfokus pada laba jangka pendek bisa mempengaruhi komunikasi antara manajemen unit bisnis dan manajemen senior. Selain itu, kontrol keuangan yang ketat bisa mendorong manipulasi data finansial.

Sistem evaluasi kinerja terkait erat dengan balanced scorecard, sebuah sistem evaluasi. Pendekatan ini mempertimbangkan empat dimensi utama:
1. Keuangan, seperti margin laba dan arus kas.
2. Pelanggan, termasuk pangsa pasar dan kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal, melibatkan retensi karyawan dan efisiensi operasional.
4. Inovasi dan Pemberdayaan, termasuk inovasi produk dan persentase evaluasi.

Tujuan dari balanced scorecard adalah menciptakan harmoni antara metrik strategis dalam mencapai visi perusahaan. Untuk menerapkannya, eksekutif perlu memilih kombinasi indikator yang mencerminkan kinerja finansial, hubungan sebab-akibat, dan gambaran keseluruhan kondisi perusahaan.

Evaluasi kinerja juga mempertimbangkan aspek lain, menghasilkan indikator hasil dan pemicu. Indikator hasil menunjukkan realisasi dari suatu strategi, sementara indikator pemicu mengidentifikasi kemajuan awal dalam implementasi strategi. Keduanya saling terkait; jika ada ketidaksesuaian antara indikator hasil dan pemicu, strategi mungkin perlu direvisi.

Proses penerapan sistem evaluasi kinerja melibatkan langkah-langkah seperti mendefinisikan strategi, menetapkan metrik, integrasi metrik ke dalam manajemen, dan evaluasi berkala.

Kendala dalam penerapan evaluasi kinerja dapat timbul dari ketidaksesuaian antara metrik non-keuangan dan hasil, fokus berlebihan pada indikator finansial, kurangnya pembaruan metrik, penggunaan terlalu banyak metrik, atau kesulitan dalam menyeimbangkan prioritas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun