Mengapa Film Ini?
Sebagai mahasiswa pendidikan yang sedang mempelajari Profesi Kependidikan, saya merasa perlu mengangkat sebuah film yang mampu memperlihatkan secara nyata bagaimana seorang guru menjalankan perannya secara profesional, penuh dedikasi, dan menyentuh aspek-aspek kemanusiaan dalam proses pendidikan. Pilihan saya jatuh pada film The Ron Clark Story (2006)Â bukan hanya karena film ini diangkat dari kisah nyata, tetapi juga karena ia merepresentasikan gambaran ideal sekaligus tantangan dunia pendidikan yang sesungguhnya.
Sinopsis SingkatÂ
The Ron Clark Story merupakan film biografi yang mengisahkan Ron Clark, seorang guru sekolah dasar asal North Carolina, Amerika Serikat. Awalnya ia mengajar di lingkungan yang tenang dan stabil. Namun suatu hari, ia memutuskan untuk meninggalkan kenyamanannya dan pindah ke Harlem, New York City - sebuah daerah dengan tingkat masalah sosial yang tinggi.
Clark kemudian memilih untuk mengajar di kelas yang paling sulit, penuh dengan siswa yang dianggap tidak bisa diselamatkan. Ia hadir dengan semangat, kreativitas, dan rasa percaya yang tinggi terhadap kemampuan anak-anak. Melalui pendekatan personal, metode yang unik, serta empati yang tulus, ia perlahan mengubah perilaku, karakter, dan masa depan siswa-siswanya.
Analisis Keterkaitan Film Dengan Materi Profesi KependidikanÂ
1. Keberanian Mengambil Tantangan Baru
Durasi: 00:05:00 - 00:07:00
Adegan Clark berpamitan dengan orang tuanya dan berangkat ke New York memperlihatkan keberanian seorang guru dalam meninggalkan kenyamanan demi menjalankan misi pendidikan. Ini mencerminkan kompetensi kepribadian guru, di mana guru harus siap menghadapi tantangan sosial dan budaya baru. Menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada siswa.
"Guru harus memiliki keteguhan hati dalam melayani siswa, tak peduli seberapa sulit situasinya."
2. Menolak Kelas Unggulan, Memilih Kelas Tersulit
Durasi: 00:10:00 - 00:12:00
Saat ditawari mengajar di kelas unggulan, Clark justru memilih kelas dengan siswa paling bermasalah. Ini adalah bentuk nyata dari nilai keadilan dalam pendidikan, bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar. Tindakan ini juga memperlihatkan komitmen sosial seorang guru, yang bukan hanya bekerja untuk kemudahan, tapi untuk perubahan.