Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Mereguk Bahagia dalam Secangkir Kopi Gayo

31 Desember 2020   21:57 Diperbarui: 31 Desember 2020   22:01 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, bapak mendapat sebuah kiriman misterius. Paket yang tak pernah beliau pesan sebelumnya. Nampak, amplop coklat berlapis plastik dengan tulisan JNE tergeletak di atas meja. Raut wajah bapak terlihat bingung. Saking bingungnya, beliau bahkan tak berani membuka isi paket karena takut itu salah kirim. Padahal, sudah jelas nama dan alamat rumah telah sesuai.

Beberapa waktu kemudian, aku mulai menjelaskan bahwa paket tersebut memang ditujukan untuk bapak. Ya, itu merupakan hadiah dariku dan mbak untuk merayakan ulang tahun beliau yang ke-51.

Mendengar penjelasan tersebut, bapak tersenyum lega. Selanjutnya, beliau mulai unboxing kejutan sederhana itu dengan wajah sumringah. Sekitar 2 menit berlalu, terlihat sebungkus Kopi Gayo dan kaos bertuliskan “Ceritain Kopi Indonesia” muncul dari amplop coklat berlapis bubble wrap.

Paket Kopi Gayo plus Kaos untuk Bapak (Dokumentasi Pribadi)
Paket Kopi Gayo plus Kaos untuk Bapak (Dokumentasi Pribadi)

Aku sengaja memilih kopi untuk hadiah bapak. Sebab, beliau memang sangat menyukai kopi. Dari kopi warung sachet-an seharga Rp 1000 hingga kopi premium yang dijual di supermarket dengan harga Rp 35.000 pernah dicoba oleh beliau. Biasanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja, satu cangkir kopi hangat sudah rapi tergeletak di atas meja.

Meski demikian, bapak belum pernah mencicipi kopi-kopi nusantara, kopi yang dihasilkan dari tanah-tanah subur Indonesia mulai Sabang hingga Merauke. Konon katanya, tiap wilayah akan menghasilkan kopi dengan cita rasa yang berbeda-beda. Semua perbedaan itu dipengaruhi beberapa faktor seperti jenis tanah, ketinggian, suhu dan proses pasca panen.

Sangat disayangkan bila keunikan rasa yang tercipta dari kopi-kopi itu tak pernah dirasakan bapak melalui cangkirnya. Paling tidak, aku ingin beliau mencicipi satu jenis kopi unggulan Indonesia. Nah, dari semua kopi yang ada, aku memilih Kopi Gayo. Ada cerita khusus mengapa aku memilih itu sebagai kado istimewa untuk bapak.

Sepuluh tahun lalu, tepatnya ketika aku dan keluarga sedang menonton televisi, bapak pernah nyeletuk soal rasa penasaran beliau pada kenikmatan Kopi Gayo. Usut punya usut, ternyata bapak melihat berita mengenai Kopi Gayo yang masuk sebagai The Best No 1 pada International Conference on Coffee Science di Bali.

Ah, masih lekat dalam ingatan, celetukan bapak yang berapi-api itu. Beliau terlihat bersemangat ketika bicara mengenai Kopi Gayo kebanggaan masyarakat Aceh Tengah. Meski demikian, celetukan bapak belum pernah terwujud. Ya mau bagaimana? Kala itu, tak ada penjual Kopi Gayo di Pekalongan. Pun jika harus membeli ke luar kota, kami belum tahu tempat membeli dan harganya. Tentu itu cukup merepotkan.

Nah, berbekal cerita masa lalu itulah aku berinisiatif memberi bapak hadiah Kopi Gayo—kopi yang pernah diimpikan—melalui marketplace. Tinggal bermodalkan smartphone di tangan, Kopi Gayo pun bisa segera touch down ke Pekalongan.

Paket Kopi Gayo bersama JNE (Dok.Pri)
Paket Kopi Gayo bersama JNE (Dok.Pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun