Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Kerja Keras untuk Keluarga

20 Februari 2019   09:35 Diperbarui: 6 Maret 2019   10:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Menjadi tulang punggung merupakan kewajiban dari seluruh laki-laki untuk keluarganya. Demi menghidupi anak dan istri mereka, segala cara akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meski harus membanting tulang dan bercucuran keringat. Hal ini membuat saya ingin mengetahui lebih jauh apa keluh kesah mereka selama bekerja, serta bagaimana cara mereka membagi waktu dengan  keluarga.

Adalah Bapak Muji (37) dan Bapak Fahri (43), seorang satpam Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta yang berhasil saya temui hari ini, Rabu (20/2),  di sekitar lingkungan kampus yang mendapat gelar Kampus Bela Negara itu.

Bapak Muji dan Bapak Fahri merupakan dua orang hebat yang bekerja sebagai satpam Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta demi menghidupi anak dan istri mereka. Sebelum bekerja sebagai satpam di UPNVJ, Bapak Muji juga bekerja sebagai satpam di sebuah asuransi. Sedangkan Pak Fahri merupakan seorang admin di perusahaan Luxindo Raya.

Tahun ini merupakan tahun ketiga Pak Muji dan tahun kedua Pak Fahri menjaga keamanan dan ketertiban di kampus UPNVJ. Banyak keluh kesah yang mereka rasakan selama bekerja, salah satunya adalah keluhan mereka tentang banyaknya mahasiswa UPNVJ yang sulit diatur mengenai tempat parkir yang sudah disediakan.

"Ya keluh kesah saya secara pribadi ya, anak-anaknya susah diatur. Parkir sembarangan, kita parkirin tapi mereka tidak mau. Nanti jika ada kehilangan, kita yang disalahkan. Katanya keamanannya (yang kurang)," ungkap Pak Muji tegas.

Meski demikian, tak hanya keluh kesah yang dirasakan oleh kedua bapak hebat ini. Dengan menjadi seorang satpam, mereka dapat memperluas koneksi sesama satpam, dosen, dan juga mahasiswa. Mereka senang karena memiliki banyak kenalan dan saling bertegur sapa.

"Senangnya, saya jadi lebih banyak koneksi dan jadi lebih banyak teman," ujar Pak Fahri seraya tersenyum.

Dengan padatnya aktivitas yang dilakukan di lingkungan kampus, yakni dari Senin sampai Jumat mulai dari jam tujuh pagi hingga tujuh petang, membuat Pak Muji dan Pak Fahri tidak memiliki cukup waktu untuk keluarga. Pak Muji menafkahi seorang istri dan juga dua orang anak, sedangkan Pak Fahri menafkahi seorang istri dan tiga orang anak. Lebih banyak waktu yang mereka gunakan untuk pekerjaan daripada untuk bercengkrama dengan anak serta istri mereka.

"Waktu saya di hari Sabtu dan Minggu hanya untuk keluarga. Pokoknya untuk keluarga," jelas Pak Muji sambil membenarkan posisinya berdiri.

Sekeras apapun pekerjaan yang mereka jalani, mereka melakukannya demi keluarga. Sebagai mahasiswa UPNVJ, kita seharusnya dapat meringankan beban mereka walau dengan hal kecil sekalipun, seperti mematuhi peraturan yang dibuat tentang parkir kendaraan bermotor. Bahkan memberikan senyuman dan saling bertegur sapa dengan mereka pun dapat membuat hari mereka jauh lebih baik.

penulis : Mutiara Ananda Putri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun