Mohon tunggu...
Mutiara Mut
Mutiara Mut Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendidikan di Tenjolaya

27 Maret 2017   16:50 Diperbarui: 28 Maret 2017   01:00 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UPT Pendidikan Kec.Tenjolaya, Kab. Bogor

Pendidikan di kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor sekarang bisa dibilang masih kurang baik, karena fasilitas untuk sekolah masih banyak yang kurang memadai. Jangankan sekolah, UPT pendidikannya saja masih serba kekurangan seperti dari segi sarana, karena sekarang UPT Pendidikannya masih meminjam gedung/kelas  dari salah satu SD di Kecamatan Tenjolaya oleh karena itu gedung ini belum pernah diresmikan.

Kecamatan Tenjolaya mempunyai 12 SMA/SMK. Salah satu SMA nya adalah SMAN 1 Tenjolaya yang dimana gedung SMA tersebut masih baru, yang berdiri sejak 2015 lalu. SMA  ini berdiri karena inisiasi dari warga dan juga didukung oleh tokoh-tokoh pendidikan, dan juga termasuk instansi kecamatan, lalu inisiasi ini direspon oleh pemerintah, maka mulailah SMA ini dibangun pada tahun 2012 dan selesai pada tahun 2015, ungkap Nana Supriyatna. Setelah bangunan sekolah ini berdiri pada tahun 2015, namun sampe sekarang sekolah ini masih belum pernah diresmikan secara resmi oleh pemerintah.  

Jumlah siswa yang ada di SMAN 1 Tenjolaya ada 261 siswa. Mereka rata-rata masih berasal dari sekitaran daerah Tenjolaya. Mereka kebanyakan berangkat ke sekolah menggunakan transportasi umum seperti angkot dan ojek. Namun di daerah ini angkot sangat sulit ditemui, kalo misalnya ada, pagi-pagi itu pasti penuh, dan mereka yang tidak mendapatkan angkot sudah jelas pasti akan telat ke sekolah.

Fasilitas di sekolah ini masih jauh dari kata cukup, seperti perpustakaan, ruang kelas yang kurang, alat untuk belajar seperti olahraga ,lab computer, dan lab-lab lainnya yang masih belum ada. Lapangan untuk upacara SMA ini adalah lapangan yang dipenuhi dengan bebatuan yang kasar, yang kalo berdiri lama bisa membuat kaki para siswa cepat pegel dan capek.

Bukan hanya siswa saja yang mengeluh, namun guru juga sedikit mengeluh, betapa kurangnya tenaga pengajar di SMA ini dan juga mengeluh bagaimana fasilitas yang ada. Guru resmi di SMA ini hanya ada satu orang dan dua lagi staf dan  kepala sekolah. Namun disana ada guru-guru honorer yang membantu sekolah tersebut.

Gedung SMAN 1 Kec. Tenjolaya Kab. Bogor
Gedung SMAN 1 Kec. Tenjolaya Kab. Bogor
Guru honorer di SMA ini bisa dibilang melebihi jumlah guru resmi yang ada yaitu ada 18 guru honorer. Zaenal abidin menyatakan guru honorer yang ada disini rata-rata berasal dari kecamatan Tenjolaya, Ciampea, dan Cibung Bulang. Alasan mengapa honorer tersebut mau mengajar yang pertama adalah karena masalah ekonomi dan pengabdian mereka kepada daerah Tenjolaya sendiri. Guru honorer di SMA ini mendapatkan Rp.500.000 per bulan. Dengan tenaga guru yang kurang , tidak menyurutkan hati anak- anak untuk berangkat kesekolah. SMA ini belum mempunyai perpustakaan sendiri dan ruang kelas ini juga masih kurang, karena hanya ada 7 ruang kelas, sedangkan yang dibutuhkan ada 8 kelas, dengan kurangnya ruangan kelas, maka ruangan yang satu lagi diganti dengan ruangan perpustakaan untuk sementara. Untuk itu betapa sulitnya mereka yang sekolah nya jauh dari kata cukup. Namun mereka tidak patah semangat untuk berangkat kesekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun