Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berkah dan Kenangan di Balik Hujan

5 Januari 2021   23:21 Diperbarui: 5 Januari 2021   23:36 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di bulan September hingga bulan Februari kita berada di musim penghujan. Jadi jangan heran jika sekarang hampir setiap hari turun hujan.

Ada banyak cerita di bawah air hujan. Salah satunya adalan cerita masa kecil saat hujan.

Apa makna hujan bagimu? Berkah atau kenangan?

Jika ada pertanyaan seperti itu. Saya mempunyai jawaban bahwa keduanya benar tidak ada yang salah di antaranya. Saya ingat waktu kecil jika bulan September tiba. Setelah beberapa hari turun hujan kemudian hujan berhenti. Maka akan terlihat pohon jeruk di halaman rumah seperti tengah merayakan musim semi. Bunga-bunga bermekaran hampir di setiap pucuknya. Melihat fenomena itu saya berkesimpulan bahwa hujan adalah berkah. Sebenarnya pengertiannya tidak sesempit itu. Hal tersebut hanyalah salah satu contoh berkah air hujan.

Selain kenangan itu saya juga selalu ingat betapa menyenangkan bermain dan mandi air hujan.

Uruk-uruk udan gede
Lelene masup mbale
Dibenthong mele-mele
Uruk-uruk hujan besar
Ikan lele masuk rumah
Dipukul melet-melet

Syair di atas adalah nyanyian yang sering saya dan teman-teman nyanyikan sewaktu masih kecil untuk memanggil hujan. Biasanya begitu mendung rencana main hujan-hujanan langsung berlarian di otak. Hati langsung bersorak gembira. Karena tak ingin kecewa dan berharap hujan benar-benar turun, maka saya dan teman-teman menyanyikan lagu di atas dengan riang. Hal itu bukanlah hal aneh pada masa itu. Bukan hanya saya, teman-teman pun banyak yang melakukan hal yang sama.

Hujan juga berarti kegembiraan. Meskipun pada kenyataannya banyak pula masalah saat musim hujan. Seperti banjir, jalanan licin, rawan kecelakaan, dan lain-lain. Akan tetapi kenangan masa kecil tentang hujan membuat saya selalu bahagia saat hujan turun. Karena ingin, anak-anak juga merasakan kegembiraan yang sama. Saya tak pernah melarang anak-anak main hujan-hujanan setelah memastikan kondisi aman tentunya.

Tidak semua orang berpikiran sama dengan saya. Banyak orang tua justru merasa khawatir jika anaknya mandi air hujan. Hal ini sama dengan pemikiran mertua saya, karena itulah suami tak pernah hujan-hujanan di masa kecilnya. Meskipun begitu, suami tak serta merta ikut melarang anak-anak. Ia justru mendukung saat anak meminta ijin main hujan-hujanan. Seperti hal saya, ia kerap senyum-senyum sendiri melihat anak-anak bergembira saat mandi air hujan.

Larangan mandi air hujan biasanya karena takut anak akan menjadi sakit setelah bermain air hujan. Karena  itulah saya ingin berbagi mempunyai tips sebelum anak-anak main hujan-hujanan, yaitu:

1. Pastikan tidak ada petir serta awasi anak-anak saat main hujan-hujanan
2. Pastikan perut anak tidak kosong/ lapar
3. Mandikan anak dengan air bersih setelah selesai bermain hujan-hujanan
4. Baluri tubuh anak dengan minyak telon/minyak kayu putih
5. Berikan makanan/minuman hangat.

Itu tadi lima tips sebelum anak-anak main hujan-hujanan. Semoga bermanfaat.

Gambar Dokpri
Ruji, 05 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun