Mohon tunggu...
Muthia Fauziyyah
Muthia Fauziyyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Journalism

Daily Blogging regarding an entire update post. Written by Muthia Fauziyyah for Kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tsunami 34 Meter Ancam Jawa dan Sumatera

20 Desember 2022   16:25 Diperbarui: 23 Desember 2022   02:03 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Potensi Tsunami

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan terdapat potensi tsunami setinggi 34 meter di selatan Pulau Jawa dan barat daya Sumatera. Potensi tsunami tersebut mengingatkan kembali pada peristiwa tsunami Aceh 26 Desember 2004 dengan ketinggian 30 meter .

Dengan adanya potensi tsunami setinggi 34 meter, pemerintah diharapkan dapat melakukan langkah mitigasi untuk mencegah dampak besar bagi penduduk sekitar. Mitigasi bencana adalah segala upaya untuk mengurangi risiko bencana. Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi harus dilakukan karena selatan Pulau Jawa tergolong padat penduduk.

Upaya mitigasi bencana dianggap efektif sebagai sarana pengurang risiko. Masyarakat harus waspada terhadap potensi tsunami 34 meter di selatan Pulau Jawa hingga barat daya Sumatera karena sebelumnya fenomena bencana alam pernah diprediksi yakni fenomena likuifaksi di Palu yang diprediksi sejak 2012 dan terjadi pada 2018.

Sangat disayangkan prediksi tersebut tak terlalu direspons sehingga minim langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah di Palu pada tahun 2018. Belajar dari peristiwa sebelumnya, pemerintah diharapkan dapat menindaklanjuti prediksi tsunami 34 meter di selatan Pulau Jawa agar dapat meminimalisir risiko ketika peristiwa tersebut terjadi.

Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari ancaman tsunami dengan tindakan preventif. Potensi tsunami akibat gempa bumi patut diwaspadai karena dapat menimbulkan bencana yang luar biasa. Tidakan preventif dapat dilakukan dengan meningkatkan mitigasi, khususnya sistem peringatan dini dan jalur serta tempat evakuasinya.

Strategi mitigasi bencana perlu dievaluasi dan diperbaiki kembali guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tsunami. Evaluasi kembali dokumen rencana kontingensi dan rencana operasi, peta-peta jalur evakuasi, sistem peringatana dini untuk mitigasi tsunami, terutama di wilayah pesisir Jawa-Sumatera secepat dan sesegera mungkin. Sampai saat ini, pemerintah melalui BNPB menyebutkan sudah memiliki program migitasi utama, yaitu mengedukasi masyarakat pesisir di daerah rawan tsunami.

Masyarakat yang diedukasi hingga 52.000 desa, antara lain tersebar di barat Sumatera dan Selat Sunda. Edukasi tersebut secara umum bertujuan agar masyarakat bisa merespons dengan cepat terkait tsunami serta memutuskan untuk evakuasi pada saat yang tepat. Jika terjadi gempa kuat ataupun lemah, tetapi durasi gempanya lebih dari 30 detik dan itu dirasakan di daerah pesisir, maka masyarakat harus lari dari sana.

Edukasi tersebut harus dilakukan sebagai program utama dibanding yang lain seperti peringatan dini karena secanggih apa pun peringatan dini masih tidak bisa menangkap secara detail dan tepat fenomena yang ada. Diharapkan, pemerintah dapat segera menyampaikan informasi tentang sejumlah data, seperti karakteristik sumber pembangkit tsunami, soal pantai, kekuatan gempa, verifikasi data dan lainnya. Masyarakat harus mengetahui tindakan preventif bila terjadi potensi tsunami setinggi 34 meter di selatan Pulau Jawa dan barat daya Sumatera.

***

Penulis: Muthia Fauziyyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun