Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran: Sudah Kenyang, Dipaksa Makan!

22 Mei 2020   15:47 Diperbarui: 22 Mei 2020   15:48 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari rawpixel.com via freepik

Lebaran adalah hari melebarkan perut.

Momen berlebaran adalah hari yang sangat menggembirakan sekaligus menyebalkan bagi saya. 

Saya gembira karena makanan enak-enak melimpah ruah di rumah. Tapi lebaran juga menyebalkan, karena saya perlu menghabiskan itu semua meskipun perut sudah penuh.

Lebaran tahun ini Emak saya sudah membuat dua macam rengginang. Tiga kilo rengginang gurih dan dua kilo rengginang manis yang dibalur gula jawa. 

Rengginang-rengginang itu dimasukkan ke dalam kaleng bekas biskuit kong Guan, ada juga yang dikemas dalam toples bekas biskuit monde baterkukis.

Emak saya juga sudah membuat makanan yang manis-manis. Saya lihat ada dodol sirsak dan dodol tape sudah dibungkus dalam toples bening yang dibeli dari warung sebelah rumah.

Untuk melengkapi dua makanan itu, Emak juga membeli kue kering sejenis nastar dari temannya karena tergoda status promo di WA. Biskuit, wafer dan jajan-jajan pabrikan juga sudah dibeli dan siap dihidangkan di meja tamu.

Soal makanan berat, lebaran ini Emak berencana membuat ketupat dengan sayur opor ayam. Katanya, ayam kampung peliharaan yang ada di kandang akan diambil satu untuk disembelih dan dimanfaatkan dagingnya.

Saya senang, makanan berlimpah selama lebaran. Apalagi ketika bisa menikmati makanan-makanan itu dengan keluarga besar. Kumpul-kumpul makan bersama diselingi canda dan tawa.

Biasanya, tetangga dekat dan saudara-saudara jauh yang bersilaturahmi mengunjungi rumah saya, harus pula menikmati beragam hidangan yang sudah keluarga saya siapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun