Mohon tunggu...
Mustika Finanda Sachnun Putri
Mustika Finanda Sachnun Putri Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa UIN Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Alat Permainan Edukatif

28 September 2021   21:42 Diperbarui: 28 September 2021   21:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak usia dini adalah tahapan pertama anak yang menginjakkan kakinya di dunia.Anak usia dini yang baru lahir hingga umur 6 tahun.Dimana pada tahapan ini anak tersebut mampu berkembang dengan sangatlah pesat.Sejak dari tidak bisa berjalan sampai anak mampu untuk berlari dengan kencang.Dari semua tahapan-tahapan tersebut ada di tahapan usia dini.Maka dari itu perlu untuk mendidik anak dengan optimal agar anak dapat menyelesaikan tugas-tugas pada tahapan tersebut.

Pendidikan anak usia dini bisa diartikan sebagai jenjang pendidikan sebelum masuk ke pendidikan dasar.

Pendidikan tersebut dapat dilalui oleh anak yang baru lahir sampai usia 6 tahun.Pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan  agar membantu dalam pertumbuhan serta perkembangan anak usia dini.Pendidikan ini dilakukan dengan tujuan agar anak memiliki kesiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

A. Pengertian dari Alat Permainan Edukatif

Anak usia dini merupakan masa kanak-kanak untuk mengeksplore lebih banyak hal.Bermain merupakan kebutuhan alamiah yang sangat di butuhkan oleh anak usia dini.Bermain yang dimaksud dalam masa kanak-kanak yakni suatu kegiatan yang menimbulkan suatu kesenangan dan juga mendapatkan manfaat atau pembelajaran dari kegiatan yang di lakukan anak tersebut.Maka dari itu bermain pada anak usia dini sangatlah di anjurkan oleh para ahli karena bermain sama dengan belajar.

Dalam kamus besar bahasa indonesia bermain di artikan sebagai serangkaian kegiatan atau aktivitas untuk bersenang-senang.Dalam bermain,anak membutuhkan suatu sarana dalam melakukan aktivitas tersebut.Sarana yang di maksud dalam bermain adalah sebuah permainan.Permainan bisa dijadikan sebuah sarana dalam aktivitas bermain anak,akan tetapi pada maKsa kanak-kanak memerlukan sebuah permainan.

Alat permaina edukatif (APE) untuk anak usia dini atau lebih tepatnya rentang usia anak TK/PAUD sederajat dikelompokkan berdasarkan usia anak tersebut.

Dari pengelompokkan tersebut dapat dapat di lihat lebih jelas bahwa APE di rancang dan di tujukan untuk membantu mengembangkan dan juga mempertimbangkan karateristik perkembangan anak tersebut.

Aspek-aspek yang di kembangkan meliputi aspek moral,agama,sosial,emosi,bahasa,kognitif,fisik-motorik dan seni.Aspek-aspek tersebut dapat disebut juga dengan kemampuan atau potensi yang terdapat dalam diri anak ketika anak sedang belajar tentang dunianya,kemampuan yang dimaksud yakni:

  • Kemampuan verbal (linguistik intelligence)
  • Kemampuan logika-Matematika (togico-mathhematical)
  • Kemampuan visual-spasial ( visual -spatial intellegence)
  • Kemampuan musikal (bodily-kinesthetic intellegence)
  • Kemampuan mencintai keindahan alam (naturalist intellegence)
  • Kemampuan berkawan (interpersonal intellegence)
  • Kemampuan berpkir ( interpersonal intellegence)

B. Konsep Alat Permainan Edukatif Menurut Montessoru,Peabody,Froebel dan Cruissenaire

  1. Dr.Maria Montessori

Montessori menciptakan sebuah alat permainan edukatif (APE) dengan menggunakan tiga prinsip utama untuk memberikan kepada anak usia dini,yaitu pendidikan anak usia dini (early childhood),lingkungan pembelajaran (the learn environment),dan peran guru ((the role of the teacher).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun