Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menjadi Disiplin dengan Cara yang Tidak Membosankan

13 Oktober 2022   08:56 Diperbarui: 14 Oktober 2022   02:00 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi disiplin waktu. Sumber gambar: katemangostar di freepik.com

Peraturan ini kami beri nama 'teh telat'.

Mekanismenya sederhana.

Seminggu sekali, dihitung jumlah hari di mana seseorang datang tepat waktu. Mereka yang memiliki catatan kehadiran tepat waktu paling rendah, wajib mentraktir rekan kerjanya yang catatan kehadirannya lebih baik.

Bentuknya adalah minuman. Boleh apa saja, bebas. Jika lupa membeli, bisa juga dengan membuatkan teh/kopi di pantry kantor dan menyajikannya di meja masing-masing.

Lalu bagaimana jika ada yang jumlah hari terlambatnya sama?

Kami menghitungnya dari jumlah menit keterlambatannya. Misalnya ada 2 orang yang sama-sama terlambat 3 hari dalam sepekan. Pihak yang kalah adalah yang jumlah menit terlambatnya paling banyak.

Mekanisme 'teh telat' ini berjalan lebih dari dua tahun. Jumlah peserta yang ikut bahkan bertambah (dari tim lain). Kegiatan ini berakhir kurang lebih bertepatan dengan terjadinya wabah covid-19.

Lalu, apa dampak positif dari kegiatan ini?

  • Meningkatkan kedisiplinan tim. Anggota tim kami menjadi lebih berkomitmen terhadap waktu. Kebiasaan baik disiplin dapat terbentuk dengan mekanisme yang menyenangkan.
  • Meningkatkan chemistry dalam tim (team building). Tanpa disadari, mekanisme ini membuat hubungan antar anggota dalam tim menjadi lebih akrab dan lebih mengenal satu sama lain.

Kesimpulan

"The distance between dreams and reality is called discipline." -- Paulo Coelho.

Disiplin adalah anak emas keberhasilan. Untuk menjadikannya sebagai habit dan karakter dibutuhkan proses yang tidak mudah dan waktu yang tidak sedikit.

Namun, ada cara agar perjalanan menuju kedisiplinan dapat menjadi lebih menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun