Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

3 Tipe Manusia Ketika Terjatuh, Anda Termasuk yang Mana?

13 Agustus 2022   07:14 Diperbarui: 13 Agustus 2022   12:42 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Terjatuh. Sumber gambar: kompas.com

Apakah pada waktu kecil Anda pernah terjatuh ketika sedang naik sepeda? atau jatuh tersandung batu ketika sedang bermain kejar-kejaran?

Jika diingat-ingat lagi, bagaimana rasanya terjatuh?

Sakit, terluka, serta ada rasa takut untuk terjatuh lagi. Namun, penulis yakin kita semua berhasil mengatasinya dengan baik.

Seiring bertambahnya usia, banyak hal lain yang dapat menyebabkan kita terjatuh. Tidak hanya fisik, namun juga mental.

Lamaran kerja yang ditolak, cinta yang bertepuk sebelah tangan, kehilangan orang yang dicintai, tertipu rekanan bisnis, kecelakaan lalu lintas, sakit keras, dan lain sebagainya.

Dan sebagai manusia, kita memiliki respons yang berbeda-beda ketika terjatuh.

3 Tipe Orang Ketika Terjatuh

Sebuah studi yang dilakukan oleh International Committee for the Study of Victimization meneliti tentang ketangguhan.

Studi ini melihat orang-orang yang pernah mengalami cobaan serius---pasien kanker, tahanan perang, korban kecelakaan, dan sebagainya yang mampu bertahan atau selamat.

Mereka mendapati bahwa orang secara umum terbagi ke dalam tiga kategori:

  • Orang-orang yang terus terpatahkan semangatnya oleh peristiwa
  • Orang yang membawa hidupnya kembali normal
  • Orang-orang yang menggunakan pengalaman sebagai peristiwa penentu yang membuat mereka lebih kuat.

Dalam kehidupan ini, ada sekian banyak hal yang bisa membuat Anda terjatuh. 

Harus diakui bahwa untuk bangkit kembali setelah terjatuh tidaklah mudah. Berbagai perasaan seperti sedih, kecewa, marah, atau letih sangat mungkin untuk melanda diri kita.

Pertanyaannya, faktor apa yang membuat seseorang bisa bangkit dan bahkan bertambah kuat setelah terjatuh?

Apakah optimisme? 

Sayangnya, optimisme yang tidak berdasar justru dapat membuat seseorang terpuruk lebih dalam ketika terjatuh.

Paradoks Stockdale

Nama ini merujuk pada Laksamana Jim Stockdale, yang merupakan perwira militer AS berpangkat paling tinggi di kamp tawanan perang Vietnam. Ia disiksa di penjara selama 8 tahun dari 1965 hingga 1973. 

Stockdale menjalani perang tanpa ada hak tawanan, tidak ada tanggal pembebasan pasti, dan tidak ada kepastian apakah ia akan selamat atau tidak.

Pada satu titik, dia memukuli dirinya dengan kursi kecil dan mengiris diri sendiri dengan silet, sengaja membuat cacat dirinya supaya dia tidak bisa ditampilkan di video sebagai contoh dari "tahanan yang diperlakukan dengan baik". 

Setelah dibebaskan, Stockdale menjadi perwira bintang tiga pertama di sejarah angkatan laut yang mengenakan sayap penerbang dan medali kehormatan. Akibat siksaan berulang-ulang yang dialaminya, Stockdale harus terpincang-pincang ketika berjalan dan kakinya yang lumpuh tidak pernah pulih sepenuhnya.

Ketika ditanya, "siapa yang tidak berhasil selamat selama masa penyiksaan?", Stockdale menjawab, "Mereka yang optimistis".

Ia menjelaskan:

Tahanan yang optimistis adalah mereka yang mengatakan, 'Kita akan keluar sebelum Natal'. Dan, Natal akan tiba, dan Natal akan berlalu. Lalu, mereka berkata, 'Kita akan keluar sebelum Paskah.' Dan, Paskah pun datang, dan berlalu. Dan, kemudian Natal kembali datang. Mereka meninggal karena hati yang kecewa.

Ia menambahkan:

Ini adalah pelajaran yang sangat penting. Anda harus memiliki keyakinan bahwa Anda akan menang pada akhirnya, dan pada saat yang sama disiplin untuk menghadapi fakta dan realitas, seburuk apapun itu.

Kisah Stockdale mengajarkan kepada kita bahwa hal yang membedakan orang bukanlah ada atau tidak adanya kesulitan, tapi bagaimana mereka mengatasi kesulitan hidup yang tak terhindarkan. 

Ketika menghadapi bebagai tantangan hidup, prinsip ini dapat membantu Anda untuk keluar dari kesulitan bukan dalam kondisi lemah, tapi justru lebih kuat.

Seburuk apakah realitas yang Anda hadapi?

Apakah Anda pernah atau malah sedang menghadapi realitas sekeras kisah Stockdale yang disiksa selama 8 tahun dipenjara? 

Jawabannya bisa iya, bisa pula tidak.

Sekeras apapun fakta dan realitas yang Anda hadapi, yakinlah bahwa Anda akan mampu melewatinya dan menjadi pribadi yang lebih kuat. Di saat yang sama, jangan lari dari kenyataan. Hadapi realitas dengan kesadaran, dengan segenap kemampuan terbaik yang Anda miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun