Mohon tunggu...
M
M Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mmmm

Mmmm

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penerapan Bahasa Jurnalistik Dalam Siaran Berita Televisi

23 Oktober 2020   04:02 Diperbarui: 27 Juli 2022   08:40 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Berita sudah menjadi salah satu program penting dalam pertelevisian, setiap stasiun televisi sudah dipasikan memiliki tayangan beritanya masing-masing dengan ciri khasnya tersendiri. Dalam jurnalistik sendiri, kita sudah pasti tahu ada yang disebut dengan bahasa jurnalistik.

Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang dipergunakan dalam proses penyajian suatu informasi kepada khalayak publik. Oleh sebab itu hal ini merupakan hal yang harus dikuasai oleh setiap jurnalis berita, terutama media masa seperti televisi.

Penyiaran acara berita televisi haruslah menggunakan bahasa tutur komunikatif. Inilah salah satu perbedaan prinsip antara jurnalisme televisi dan jurnalisme pada media lainnya. Oleh sebab itu naskah berita terutama untuk siaran televisi memiliki ciri-cirinya tersendiri.

Naskah berita untuk televisi sebaiknya tidak terlalu panjang dan banyak mengandung penjelasan yang tidak perlu, karena berita televisi sudah di tunjang dengan gambar rekaman hasil lipatan.

Oleh sebab itu dibutuhkan bahasa yang komunikatif tepat agar penonton dapat memahami secara cepat. Selain itu, berikut beberapa aspek yang wajib untuk diperhatikan dalam penulisan naskah berita televisi :

1. Ketepatan
Yang dimaksud tepat adalah data yang dituliskan harus sesuai dengan konteks pembahasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Nama orang, jabatan, tempat kejadian, waktu kejadian, dan data-data yang berkaitan dengan angka tidak boleh keliru ataupun salah sedikitpun. Berita yang dilaporkan adalah fakta. Tidak boleh mengandung opini atau pendapat pribadi dari wartawan. Jika tulisan mengandung opini, maka berita akan cenderung tidak sesuai dengan konteks permasalahan yang dibahas.

2. Kepadatan
Penulisan yang singkat dan padat haruslah memperhitungkan jumlah kata. Hal ini bertujuan agar kalimat pemberitaan yang disusun singkat, padat, namun jelas. Oleh sebab itu setiap kata yang gunakan untuk menyusun kalimat haruslah kata yang tepat dan mudah dipahami.

Sebaiknya hindari penggunaan kata-kata yang terlalu boros. Kata dan kalimat yang boros adalah kata yang sifatnya berlebihan dan tidak efektif. Contohnya seperti bahwa, adalah, telah, untuk, dari, dan penjamakan.

3. Kejelasan
Kalimat yang digunakan harus dibuat teratur, mulai dari pokok kalimat (subjek) sebutan (predikat), objek hingga keterangan. Usahakan supaya inti dari kalimat dan sebutan berdekatan letaknya. Jika pokok kalimat dan sebutan berjauhan letaknya akan mengacaukan perhatian. Hindari pula penggunaan kata atau kalimat yang menimbulkan ambiguitas kepada penonton.

4. Kesederhanaan
Penonton televisi tergolong heterogen, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, suku dan tingkatan sosial mereka pasti berbeda. Oleh sebab itu bahasa yang digunakan harus ditujukan kepada orang-orang yang beragam tersebut.

Maka dari itu buatlah kalimat yang sederhana dan mudah dipahami, lebih baik tidak mencaprukan kata-kata bahasa asing atau kata-kata yang kurang diketahui penonton secara umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun