Mohon tunggu...
Pendidikan

Membangun Kelas Ajaib untuk Mewujudkan Sekolah Berbasis Literasi

31 Maret 2019   20:06 Diperbarui: 31 Maret 2019   20:15 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemampuan anak Indonesia di bidang membaca dan menulis menurut PISA (Programme for International Student Assesment). berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes tersebut. Sedangkan dari data statistik UNESCO menyebutkan minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. Berdasarkan data tersebut perlu adanya upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di Indonesia pada umumnya dan Purbalingga pada khususnya

Kabupaten Purbalngga mengalami kemajuan pesat di sektor ekonomi melalui industri dan pariwisata. Akan tetapi, perlu diimbangi dengan sektor-sektor lainnya. Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang harus turut bergerak. Budaya dasar dalam dunia pendidikan, yakni budaya baca-tulis. Budaya tersebut berkorelasi dengan kemajuan sebuah bangsa, terutama penguasaan ilmu pengetahuan. Budaya "mencintai' buku tidak dapat dibentuk dalam kurun waktu yang singkat. Pembentukannya membutuhkan proses yang berkelanjutan dan konsisten.

Gerakan literasi di Purbalingga dilakukan oleh lembaga-lembaga seperti taman bacaan masyarakat, perpustakaan dan komunitas baca-tulis yang bersebaran di berbagai daerah di Purbalingga. Namun jumlah tersebut dinilai kurang untuk mengangkat budaya literasi. Kondisi tersebut harus dibarengi dengan dimulainya membangun kebiasaan membaca di lingkungan sekolah  khususnya guru dan siswa.

Budaya literat bagi guru adalah sebuah prasyarat untuk membentuk siswa literat. Peran guru sangat menentukan, dimana masa pertumbuhan anak di dunia pendidikan sangat erat kaitannya dengan kontribusi seorang guru. Guru yang literat merupakan sosok guru kreatif senang membaca, menulis dan inovatif untuk menghasilkan karya. Guru literat menjadi fondasi untuk menciptakan "Kelas Ajaib". Kelas Ajaib adalah kelas yang dirancang dengan menciptakan lingkungan kelas yang literat.

Lingkungan literat adalah lingkungan kelas yang kaya dengan media kebahasaan dan cetakan. dalam lingkungan literasi, motivasi sangat diperlukan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, menumbuhkan sikap positif pada membaca dan menulis. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk membangun Kelas Ajaib antara lain: (1) merancang kelas kaya teks; (3) pembelajaran kreatif; (3) perpustakaan kelas; (4) partisipasi orangtua dan; (5) Keteladanan Guru.

Sekolah yang maju pastilah sekolah yang membangun komunikasi dengan masyarakanyat berjalan dengan baik. Untuk itu dalam setiap tahunnya Jika kelima kegiatan tersebut dilaksanakan dengan baik sekolah berbasis lierasi dapat diwujudkan.

Dengan membangun Kelas Ajaib yang literat, diharapkan siswanya menjadi siswa yang literat. Menurut Heru Kurniawan (2017) siswa literat yaitu siswa yang cerdas, pintar, dan berkarakter karena memiliki kemampuan dan kebiasaan membaca, berpikir, dan menulis dengan baik. 

Siswa literat akan menghasilkan karya inovasi kreatif. Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya siswa, karya tersebut dipublikasikan melalui media massa, mengikuti kompetisi lomba atau sayembara, membangun jejaring sosial media, menerbitkan buku dan pertunjukan terbuka. Dengan membangun Kelas Ajaib diharapkan akan mewujudkan sekolah berbasis literasi untuk menjadikan masyarakat Kabupaten Purbalingga yang literat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun