Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilgub Jakarta

24 Februari 2016   19:06 Diperbarui: 24 Februari 2016   19:45 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suasana hiruk pikuk Pilgub Jakarta mulai mewarnai belantara politik Indonesia. Walaupun pilgub cuma memilih Gubernur namun menarik perhatian berbagai kalangan. Entah mantan Menteri, calon Presiden ataupun politisi nasional untuk mengisi semarak pilgub Jakarta.

Di alam demokrasi, ya, sah-sah saja siapapun untuk mendaftar pilgub Jakarta. Selama memenuhi persyaratan administrasi, KPU pasti meloloskan dan menghidangkan candidate pilgub Jakarta kepada rakyat Jakarta. Semakin banyak candidate, maka pilihan kepada rakyat semakin baik. Suasana demokratis ini harus ditumbuhkan.

Membaca geliat pilgub Jakarta, posisi Ahok sebagai incumbent memang “tokcer”. Di tengah berbagai polemic, dukungan kepada Ahok lebih riil dengan dikumpulkannya KTP Jakarta kepada Ahok. Dengan dukungan hingga lebih 700 ribu dari target 1 juta KTP membuat Ahok “pede” memasuki gelanggang pilgub Jakarta. Ahok semakin sumringah mendekati pertengahan tahun 2016.

Mengapa banyak orang yang memantau pilgub Jakarta. Ya. terlepas dari APBD yang mencapai 70 trilyun, Jakarta merupakan “miniature” wajah Indonesia. Baik politik kontemporer, pengelolaan keuangan, sistem demokrasi hingga wajah lainnya yang menampakkan proses demokrasi tengah berlangsung. Di saat itulah, kegembiraan pilgub Jakarta akan menularkan benih-benih demokrasi yang baik ke daerah.

Membaca dukungan arah partai politik, belum ada yang pasti memberikan candidate Gubernur di pilgub Jakarta. Partai-partai besar belum menyiapkan  “nama-nama tangguh” untuk melawan Ahok. Terlepas daripada berbagai selentingan arah dukungan partai politik, nama-nama yang beredar yang menjadi candidate Gubernur secara kualitas mempunyai “Track record” cukup baik dan menjadi alternative pilihan Gubernur.

Siapa yang meragukan “kualitas” mumpuni Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang biasa dikenal dengan “Laksamana Cheng Ho”. Dengan “kecerdasannya”, dunia hukum mengakui kiprah Laksamana Cheng Ho.


Berbagai kasus yang langsung bersentuhan dengan “kekuasaan” sering dimenangkan oleh YIM. Entah beberapa kali YIM “berhasil” menohok” SBY bahkan Jokowi di persidangan.

Selain itu, “ketokohan” YIM juga diakui berbagai lintasan partai-partai besar. Mendampingi Aburizal di persidangan dan berbagai peristiwa lain membuktikan YIM tidak mudah “dikalahkan”.

Ada nama Adhyaksa Daut, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang mempersiapkan diri memasuki gelanggang pilgub Jakarta. Selain itu beredar nama Dessy Ratnasari, Eko Patrio, Sandiogo Uno dan Ahmad Dhani (musisi- Dewa).

Melihat nama-nama yang beredar, hanya kepada YIM dan Ahmad Dhani, Ahok memberikan apresiasi. Dengan bijak, Ahok memberikan pernyataan yang menghormati keduanya maju di pilgub Jakarta.

Namun memasuki gelanggang Jakarta tidak mudah. Dengan berbagai kekuatan partai yang “mendapatkan” suara di Jakarta, ketokohan public figure diperlukan untuk menandingi Ahok. Hingga sekarang, berbagai candidate yang memasuki gelanggang Jakarta belum “mempersiapkan”  pilgub Jakarta dengan baik. Terlepas dengan klaim, dukungan seperti yang dilakukan oleh Teman Ahok belum dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun