Comfort Food Perusak Diet Atau Kunci Sehat?
Rasanya, tergantung nanyanya ke siapa yak. Kalau nanya ke dokter ahli gizi, jawabannya mungkin 'Boleh, asal jangan terlalu sering ya bu..'. Nanya ke psikolog, 'Yang penting ibu bahagia. Kalau sudah bahagia, imun juga jadi naik. Jadi ibu bisa terhindar dari resiko tertular Covid-19...'
Hmmm, kenapa jadi terbaca kesan membela diri semua ya? Wkwkwkwk. Iyap, saya jenis orang yang dunia akan segera kembali indah, bersama sepiring makanan serba enak.
'Keyakinan' yang menurun ke anak bungsu saya. Makanan di dunia hanya terdiri dari dua jenis, 'Enak banget' dan 'Enak'. Yang rasanya agak parah, tetap dibilang 'Enak koq' -- tapi terus makannya cukup sesendok saja dan ndak nambah lagi. :D
Tapi sepakat. Memang tidak boleh terlalu sering. Ibarat keluarga sultan RANS Family, yang punya konten 'Jajanan Nagita', cukup sekali seminggu. Terus, karena saya cuma jelata kebanyakan, makan enak ala Comforting Food, nunggu gajian atau invoice job online cair.
Makan Sehat Sekarang, Kurus dan Awet Muda Adalah Bonus
Kembali ke takaran kapasitas lambung, menjaga pola makan sehat sudah di skala wajib. Bukan lagi sekadar agar tidak gemuk. Yang utama adalah, badan lebih sering sehat. Akhirnya, aktivitas dan kebermanfaatan ke sekitar kita pun jadi lebih banyak.
Tiga kali saya merasakan momen tak enak. Opname karena buruknya pola makan.
Pertama, saat kuliah semester awal, puluhan tahun lalu. Waktu itu saya memilih mengalah, malas makan karena semua makanan terkesan tak ada yang enak. Satu-satunya yang enak, lontong dan urap pelecing kangkung super pedas. Hiyyya, tepar dengan sukses dong. Saya sakit hampir sebulan. Lari ke UGD dan nginep semalam, habiskan satu infus karena demam tinggi dan perut kram terserang maag. Sedih.
Ketiga, yah, kalah lagi. Bedanya dengan dua di atas, ini terjadi saat saya sudah bekerja, menikah dan baru punya si sulung. Pengalaman opname paling 'horor' bagi saya. Waktu itu di RS Karyadi, bangsal umum kelas 3. Pas ngeh setelah tepar dan teler, antara kolik perut dan vertigo, saya baru nyadar depan dipan saya penderita TBC. Sebelah ruangan yang dibatasi kaca, yang awalnya saya pikir hamil besar, ternyata penderita tumor. Auto langsung saya urus sendiri buat rawat jalan saja. Hihihi..