Dengan asas kebebasan maka, setiap orang diberikan kebebasan beragama, berbuat, berpendapat bahkan kebebasan memiliki. Kapitalisme pun menjadikan orang-orang yang memiliki modal(uang) sebagai penguasa sesungguhnya. Kesenjangan ekonomi, kerusakan ahklak dan moral, kerusakan lingkungan, kejahatan hingga kerusakan mental adalah dampak yang dapat dirasakan sekarang.
Demokrasi yang katanya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat justru menghianati rakyat. Demokrasi kapitalisme menjadikan akal manusia sebagai sumber aturan, padahal manusia adalah makhluk yang  lemah, sehingga berpotensi menimbulkan pertentangan antara satu sama lain.
Prinsip kedaulatan di tangan rakyat akan menjadikan manusia sebagai penentu hukum. Hal ini berpotensi menjadikan aturan yang lahir berdasarkan hawa nafsu dan kepentingan individu atau kelompoknya. Terbukti saat ini banyak aturan yang sengaja dibuat menguntungkan golongan tertentu.
Sebagai seorang muslim, berpegang pada Al Qur'an sejatinya konsekuensi keimanan dan harus dimiliki. Â Membangun peradaban manusia yang mulia, sebagaimana yang pernah Rasulullah lakukan di kota Madinah harus menjadikan Al-Qur'an sebagai asas kehidupan. Namun hari ini Al Qur'an diabaikan meski peringatan nuzulul Qur'an setiap tahun diadakan, bahkan oleh negara.
Kewajiban berpegang pada Al-Qur'an secara keseluruhan adalah kewajiban seorang muslim. Namun hal itu tidak bisa dilakukan jika Islam belum diterapkan oleh institusi dan Al Qur'an bukan sebagai pedoman hidup dalam semua aspek kehidupan. Rasulullah telah mencontohkan penerapan Islam ketika menjadi kepala negara di Madinah.
Rasulullah membangun kesadaran masyarakat untuk kembali kepada aturan Pencipta secara keseluruhan. Aturan yang sudah pasti benar dan sesuai dengan manusia. Tidak akan ada pertentangan yang berdasarkan hawa nafsu saja, apalagi upaya memperkaya diri sendiri. Seorang muslim yang menerapkan Islam bukan hanya mendapatkan kesejahteraan tetapi juga hidup dalam kemuliaan. Wallahu alam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI