Bulan Ramadhan adalah bulan mulia sebab menjadi bulan diturunkannya Al-Quran. Al-Quran dipahami sebagai kitab dan petunjuk umat muslim dalam menjalani kehidupan di dunia sebagai bekal akhirat.
Setiap tanggal 17 Ramadhan diperingati sebagai nuzulul quran(malam diturunkannya Al-Qur'an). Dilansir dari metronews.com, nuzulul quran jadi momentum kuatkan semangat mencintai Al-Quran. Beberapa daerah bahkan memiliki agenda khusus yang sudah menjadi kebiasaan setiap tanggal 17 Ramadhan di masjid-masjid setempat.
Upaya untuk mengagunggkan Al-Quran tentu tidak cukup dengan sekadar menghapalkan atau menamatkannya di bulan Ramadhan. Al-Qur'an sebagai petunjuk dan jalan hidup bagi umat muslim, maka apapun yang terkandung di dalamnya harus diamalkan.
Namun, sudahkan kita benar-benar menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber segala aturan? Nyatanya kaum muslim saat ini belum mengambil aturan Al-Qur'an secara keseluruhan. Â Seperti halnya makanan prasmanan, aturan Islam hanya diambil sebagian dan mencampakkan sebagian lainnya.
Puasa di bulan Ramadhan disambut dengan penuh suka cita. Di sisi lain riba masih menjadi hal lumrah di kalangan kaum muslim. Padahal jelas dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 275 terkait diperbolehkannya jual beli dan diharamkannya riba. Mengapa hal tersebut  bisa terjadi? Padahal negeri ini memiliki penduduk mayoritas muslim.
Terjebak Kapitalisme-Sekulerisme
Negeri mayoritas muslim tidak menjamin bahwa aturan Islam dapat diterapkan secara keseluruhan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 208 yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan"
Aturan Islam sejatinya memang mengatur segala lini kehidupan, mulai dari bangun tidur hingga membangun sebuah negara. Al-Qur'an sebagai petunjuk manusia dalam interaksi sesama manusia, dengan diri sendiri juga Sang Pencipta. Al-Qur'an seharusnya  dijadikan sebagai landasan hidup individu, masyarakat juga bernegara.
Saat ini Islam hanya mampu diterapkan pada ibadah skala individu berupa hubungan diri sendiri dan hubungan dengan Pencipta. Aturan bermasyarakat yaitu interaksi sesama manusia pada bidang pendidikan, pemerintahan, hukum, perekonomian, sosial dan politik luar negeri tidak diatur berdasarkan Islam.
Berbagai kerusakan yang ada saat ini sejatinya adalah akibat dari tidak diterapkannya Islam dalam kehidupan. Tagar Indonesia Gelap bermunculan di media sosial menunjukkan protes masyarakat akan rusaknya negeri. Bulan Ramadhan pun diwarnai banyak kasus seperti korupsi dengan jumlah fantastik, pengesahan UU secara mendadak, dan berbagai kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Diterapkannya Islam sebagian saja adalah buah dari sistem kapitalisme-demokrasi. Sistem ini berasas sekulerisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Wajar saja aturan Islam hanya digunakan pada ibadah ritual semata.