Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bijak Berenergi Sebelum Kiamat Kehabisan Energi Menghampiri

6 Februari 2024   22:35 Diperbarui: 6 Februari 2024   22:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proyek murid saya tentang penemuan dan ilustrasi kebutuhan energi yang meningkat sebagai konsekuensinya, sumber: dokumentasi pribadi

Bulu kuduk saya berdiri waktu menonton sebuah film, bukan film bergenre horor, melainkan sebuah film bergenre drama keluarga. Film tersebut adalah Survival Family.

Survival Family bercerita tentang bencana besar yang dialami Jepang ketika listrik dan sumber energi dari bahan bakar fosil tiba-tiba menghilang, lenyap seketika. Masyarakat Jepang yang tinggal di daerah perkotaan berlomba-lomba pergi mencari pasokan makanan dan air bersih ke wilayah pedesaan.

Namun pesawat dan kendaraan lainnya juga tidak ada yang beroperasi, salah satu keluarga memilih mengayuh sepeda beratus-ratus kilometer jauhnya menuju ke rumah kakek nenek mereka di desa.

Kondisi saat sumber bahan bakar fosil habis tak tersisa itulah yang membuat bulu kuduk saya berdiri, bukan karena hantu atau hal-hal mistis lainnya sebagaimana film horor pada umumnya.

Sementara waktu kecil dulu, mati lampu adalah bencana terbesar bagi saya. Kegelapan datang dan perasaan takut menyelimuti. Sepanjang malam, lampu tak kunjung menyala. Saya pun tidur di kamar orang tua dengan ditemani lilin, takut dikejar hantu. Kalau dihitung-hitung, lampu mati saat itu tidak sampai dua belas jam, hanya beberapa jam saja tapi rasa-rasanya seperti berhari-hari.

Setelah saya dewasa, saya baru mengerti begitu pentingnya energi bahan bakar fosil dalam kehidupan sehari-hari. Namun bahan bakar fosil tidak seperti pohon yang kalau ditebang bisa ditanam kembali lalu muncul pohon baru lainnya, bahan bakar fosil ada batasnya dan suatu saat akan benar-benar habis jika tidak ada inovasi energi terbarukan, upaya pihak terkait, dan penghematan energi yang masih ada.

Bijak Berenergi dengan Prinsip Ekonomi Sirkular

Sebagai seorang guru, mengajarkan ilmu adalah tugas pokok saya. Salah satu materi yang saya ajarkan adalah tentang penggunaan sumber bahan bakar fosil dan bagaimana kita bijak dalam berenergi.

Alangkah tidak etisnya jika saya menerangkan ini itu dan menyuruh ini itu kepada murid saya tapi saya sendiri tidak pernah melakukannya. Seorang guru sebagaimana filosofi Jawa bilang, digugu lan ditiru yang artinya seorang guru itu selalu dipercaya dan diikuti, baik perkataannya maupun perbuatannya.

Salah satu yang saya terapkan adalah memegang teguh prinsip ekonomi sirkular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun