Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Nasib Mereka jika KRL Berhenti Beroperasi

18 April 2020   20:36 Diperbarui: 19 April 2020   01:15 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PIhak KRL Commuter Line memasang tanda untuk penumpang, agar tetap menjaga jarak. (Foto via twitter : @@fahrul_anams)

Ketiga, pedagang kaki lima di sekitar stasiun. Saya sering melihat mereka terutama di sepanjang Stasiun Manggarai. Jika KRL disetop, siapa yang mau membeli dagangan mereka. Apalagi di situasi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak pedagang kaki lima terpaksa merumahkan dagangan mereka.

Tidak sedikit yang menganggap dagangan mereka tidak higienis dan rentan terhadap virus. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. 

Bagaimanapun juga, masyarakat harus lebih berhati-hati membeli makanan di pinggir jalan dengan gerobak di mana makanan-makanan itu tidak ditutupi plastik.

Kini usulan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil benar-benar ditolak oleh pemerintah pusat. Luhut Binsar Pandjaitan, Ad Interim Menteri Perhubungan menolak usulan kedua gubernur tersebut dan tetap mengoperasikan KRL dengan berbagai banyak pertimbangan sulit.

Ada benarnya juga penolakan ini, karena negara kita bukanlah negara seperti United Emirat Arab, United Kingdom, atau Amerika Serikat. Kalau KRL disetop, akan berapa banyak dampak di balik itu semua.

Negara-negara besar di atas rata-rata memiliki penghasilan tinggi dan warganya membayar pajak yang tinggi pula sehingga di saat darurat seperti ini mereka masih memilki cadangan dana yang cukup besar. Sementara di negara kita, penghasilan warganya tidak begitu tinggi dan masih banyak warganya enggan membayar pajak.

Apakah negara kita memiliki dana untuk menggaji atau memberikan bantuan ke setiap warga yang terdampak akibat KRL disetop?

Dan apakah pemerintah daerah mau mengantarkan mereka-mereka yang terdampak ke rumah sakit minimal setiap dua hari sekali? Mau mengantarkan bantuan ke rumah mereka langsung karena mereka sudah tidak dapat berjualan lagi?

Memang bayang-bayang Covid-19 juga sangat menakutkan di setiap gerbong KRL. Inilah saatnya diberlakukan aturan ketat di setiap stasiun.

Pemerintah harus benar-benar membatasi jumlah penumpang, menambahkan jumlah hand sanitizer, memperketat aturan penggunaan masker, pengukuran suhu badan secara efektif dan memberi jarak 1-2 meter baik di ruang tunggu atau di dalam gerbong.

Perusahaan-perusahaan juga harus turut berperan. Mereka harusnya menyediakan kendaraan jemputan supaya pegawainya tidak mengandalkan KRL. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun