Mohon tunggu...
Musaetir Mursikin
Musaetir Mursikin Mohon Tunggu... Petani. -

Goresan untuk sebuah Kesadaran

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tertidur di Tumpukan Rindu

26 September 2017   02:08 Diperbarui: 26 September 2017   02:13 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bulukumba 26 September 2017 ...Pukul 1:55

Tiba2 terbangun merasa ada yang hilang dan mengganjal akhir2 ini, turun kebawa mengecek pintu yang mungkin saja belum sempat terkunci tapi sudah terkunci, membuka almari kulkas tapi tdk merasa kehausan, membakar sebatang rokok dan mengepulkan asapnya berharap setelah itu saya kembali menguap dan tertidur pulas tapi tak kunjung jua...ada apa dengan saya ???????????????

Gemuruh kipas angin dikamar tidak lagi menenagkanku seperti biasanya, suara kicauan burung walet tetangga tdk juga meninabobokkan mata ini, Ada apa dengan saya...????? Pikiranku berkecamuk, mataku trus melongok kesana kemari menemukan jabawannya tapi tetap tak kutemui jawabannya.....sebenarnya ada apa dengan saya... ??????

Beberapa terkahir ini hari2ku hanya diisi dengan kesibukanku sendiri, tanpa Dia yang tak lain kusebut "Longa" Dia yang beberapa hari terakhir ini terasa asing bagiku, ada perasaan enggang untuk menghubunginya bahkan sekedar mengeceknya diberanda saja aku tak ingin "ada perasaan marah, jengkel yang berkecamuk menjadi satu pasca pertengkaran itu" tanpa sadar aku sendiri yang merasakan dampaknya... uring2gan dan merasa aneh sendiri menyelimuti dengan sendirinya jhahahaha

'Jika kau tanya...sebanyak apa aku telah merasa kehilanganmu akhir2 ini ?" maka sesekali jawablah dengan mencoba memejamkan matamu "apakah kau merasakan kehadiranku ???

Satu hal yang sering kali menjadi sebab pertengkaran kita ialah "kau masih belum mempercayan aku untuk menggengammu dengan erat..padahal kau tdk memahami apa yg telah lama kupatrikan dalam hati bahkan sejak kita memulai semuanya dengan mengucapkan Bismillah...dan menyebut Nama Tuhan "Telah Kulepas semua benang masa laluku.. DEMIMU..DEMI KITA, Demi Masa Depan Kita dan Demi semua yang telah kita lewati bersama untuk segera menjemput mimpi2 itu...

Jujur kadang aku tdk suka dengan cemburumu yang berlebihan...

Tidak suka dengan Amarahmu...

Tidak suka dengan Diammu...

Tidak suka dengan apapun yang kau lakukan jika kau menguliti masa laluku

Namun ketahuilah perasaan2 terburuk itu tdk pernah berhasil membuatku untuk tdk MENCINTAIMU bahkan MENINGGALKANMU sendiri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun