Beberapa hari lalu, ketika saya scroll beberapa kiriman berita online di dalam group WhatsApp, secara tidak sengaja saya menemukan satu berita peduli perempuan yang isi beritanya memuat curhatan seorang perempuan. Sebut saja Insial permpuan itu 'N'.
Awal membaca lite berita yang di tayangkan JelajahMalut.com, saya dengan ceroboh berfikir akan ada kabar hara kiri dan obituara terpublikasi di akhir berita. Namun ternyata saya salah. Perempuan berinisial N tersebut ternyata meminta sorang naripidana pria berinisial AM untuk berkeluh kesah tentang yang telah terjadi dengan dirinya.
N ternyata sedang mengandung. N rupanya korban dari nafsu bejat pria lain yang enggan bertanggung jawab atas anak yang di kandungnya. Tak tanggung, N mendatangi AM yang mendekam di balik jeruji besi lalu meminta untuk menikahinya.
Dengan besar hati, demikian AM dengan segala masalah yang membawanya ke dalam penjara, ia menerima permintaan N yang tengah mengandung bayi biologis dari pria lain.
Sebagaimana N dalam ceritanya kepada wartawan yang mewawancarainya, N mengisahkan sedikit bagaimana awal perjumpaannya dengan AM napi binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Labuha tersebut.
"Sebelumnya saya pernah bertemu AM di Lapas saat ikut teman menjenguk saudaranya di sana, saat itu, saya telah mengandung. pria yang seharusnya bertanggung jawab sudah lari dan tidak mau mengakui perbuatannya. Disaat yang sama, saya teringat AM dan mendatangi Lapas Labuha untuk memintanya menikahi saya", cerita N.
Atas dasar itu, N berterima kasih kepada Kalapas Labuha yang telah memberi izin kepada dirinya untuk bertemu dengan AM yang telah resmi menjadi suaminya.
"Terima kasih kepada Kepala Lapas Labuha karena telah mengizinkan saya bertemu dengan AM yang kini telah menjadi Suami Sah saya. Untuk AM saya ucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam, karena telah bersedia menjadi suami saya meskipun dalam kondisi seperti ini", curhatnya