Mohon tunggu...
Murni Marlina Simarmata
Murni Marlina Simarmata Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Aro Gapopin

Menulis untuk mengasah disiplin berpikir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Asa Kaum Milenial pada Jokowi-Ma'ruf

18 Oktober 2019   09:39 Diperbarui: 18 Oktober 2019   10:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Generasi milenial dan para junior mereka (gen. Z) cukup lama dipandang sebagai generasi apolitis. Kelompok umur yang tumbuh bersama perangkat-perangkat digital ini dinilai terlalu asyik dengan dunia mereka dan cenderung abai pada realitas sosial politik. Kalaupun mereka tertarik dengan isu-isu politik, hanya ditunjukkan di dunia maya dan tidak tergerak untuk berpartipasi secara lebih konkrit.

Maka lahirlah sebutan slacktivist untuk mereka karena hanya bisa like, share and comment, tanpa berani turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka atau memprotes sebuah kebijakan melalui aksi nyata. 

Pandangan ini sedikit berubah ketika kita menyaksikan mereka dengan gagah berani bersuara lantang dalam berbagai rangkaian demonstrasi beberapa waktu lalu.

Terlepas dari pro-kontra terhadap rangkaian demonstrasi tersebut, kita dipertontonkan sebuah bentuk kepedulian konkrit pada isu-isu sosial-politik oleh generasi muda yang selama ini kita nilai apolitis. 

Ini modal tak ternilai untuk menyukseskan demokrasi terutama karena generasi milenial dan younger millenial ini diprediksi akan menjadi kelompok umur terbesar dalam bonus demograsi yang akan menghampiri Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Apa pendapat generasi ini pada Jokowi-Ma'ruf yang akan memimpin Indonesia 5 tahun ke depan? Jawaban mereka cukup membesarkan hati sebagaimana diungkap oleh lembaga survei Alvara Research Center beberapa hari lalu. 

Lebih dari 70 % penduduk Indonesia menaruh optimisme yang tinggi pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sebagaimana dimuat dalam Kompas.com.

Ketika responden survei diklasifikasikan berdasarkan kelompok umur, cukup mengejutkan bahwa penilian positif tersebut paling besar datang dari generasi milenial dan generasi lebih muda (gen. Z). Dukungan ini tentu bukan cek kosong. 

Dalam berbagai kesempatan kita telah menyaksikan kecenderungan generasi muda ini menjadi demokrat-demokrat kritis, yakni warga negara yang memiliki pengetahuan tentang demokrasi dan memiliki kemauan untuk menyukseskan serta mengawasi pelaksanaannya.

Keriuhan di media sosial yang hampir tak pernah berhenti beberapa tahun ini sebagian besar dipicu oleh suara-suara kritis generasi ini terhadap berbagai praktek pemerintahan demokratis yang belum bekerja secara maksimal. 

Beberapa waktu lalu, sekali lagi, kita telah menyaksikan mereka tidak hanya mampu bersuara kritis di jagat maya tetapi juga berani menunjukkan perlawanan massal di dunia nyata.

Secara objektif mesti diakui bahwa periode pertama pemerintahan Jokowi telah menorehkan berbagai prestasi terutama di bidang pembangunan infrastruktur dan fundamen-fundamen ekonomi. Tapi masih banyak agenda yang belum berhasil dituntaskan dan belum memenuhi espektasi masyarakat termasuk generasi milenial ini. 

Maka dukungan besar yang diberikan pada Jokowi untuk memimpin Indonesia kedua kali adalah sebuah tiket untuk menyelesaikan berbagai agenda yang belum tuntas tersebut.

Jokowi-Ma'ruf mesti terus menyadari, dukungan itu bukan tiket kosong. Penegakan hukum dan perlindungan hak-hak sipil terutama bagi kelompok minoritas, mendapat sorotan lebih tajam dalam kritik publik terhadap pemerintahan Jokowi periode pertama. 

Ini akan menjadi bagian tugas besar Jokowi-Ma'ruf di samping berbagai agenda penting lainnya. Para generasi milenial menaruh harapan tinggi pada pasangan ini tetapi tak ada jaminan bahwa harapan itu tidak akan berubah menjadi kekecewaan bahkan perlawanan konkrit terutama jika pemerintahan baru gagal memenuhi ekspektasi mereka.

Mari kita bersiap menyambut pemerintahan baru dan juga bersiap mengawasi kinerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun