Tulisanku untuk mengenang hari guru
Sebagai wujud rasa syukur sebagai seorang guru hingga kini masih bisa melaksanakan tugas sebagai guru.
Sebagai guru taman kanak - kanak mengajarkan norma kesopanan, tertib dan belajar berdisiplin melalui bercerita dan menyanyi juga melalui teladan dan contoh dalam berperilaku.
Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bila melihat hasilnya secara langsung. Melalui mereka yang sudah alumni saat bertemu guru dengan penuh kesopanan menyapa dengan mengucap salam dan senyum ramah.Â
"Siapa ini ya ?" Tanyaku kala itu setelah dia membungkuk memberi salam.
"Fahmi bu, yang rumahnya di kudus!"Â
"O... Fahmi, sekarang sekolah di mana?"
"Di sma bu di malang!"
" sudah kelas berapa? "
"Kelas sebelas bu!"
Itulah sekelasnya Percakapan yang terjadi tiga hari yang lalu saat bertemu murid yang sudah besar dan gurunya lupa karena lama tidak berkumpul.Â
Ada rasa bangga terhadap anak itu, jadi ingat masa waktu masih di tk dulu, anaknya kecil, imut dan setelah sekian tahun tubuh nya gagah dan ganteng
Itulah yang membahagiakan, melihat anak di zaman kini tapi masih tetap memiliki kesopanan dan mau menyapa gurunya. Walau sudah bukan gurunya lagi.
Mendasari anak dengan norma agama merupakan kewajiban kita semua sebagai orang dewasa. Agar tertanam dalam jiwa anak sejak dini untuk memahami perilaku yang baik dan perilaku yang tidak baik yang harus di hindari dan di jauhi.
Semoga kita sebagai guru masih tetap semangat mendidik dan mengajar anak-anak agar menjadi anak yang memiliki tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun bertanggung jawab terhadap agamanya.
Demikian tulisan ini untuk mengenang hari guru tahun 2020.