Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Plt Sekjen DPR Damayanti Kerja dan Kerja

5 April 2018   14:19 Diperbarui: 5 April 2018   14:26 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plt Sekjen DPR Damayanti Senyum Ikhlas danTampil Sederhana

 

Saat Press Gathering Wartawan Koordinatoriat Parlemen dengan DPR di Ambon, Maluku,  beberapa waktu lalu, ada seorang wanita badan kurus mondar-mandir di arena acara itu, wajah serius dan selalu bertanya kepada beberapa orang protokoler acara pembukaan yang akan ddilaksanakan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo didanpingi Walikota Maluku Richard Louhenapessy,

Wanita ini seakan tidak ingin ada yang kurang dalam hal persiapan acara. Dia mondar-mandir memeriksa kursi VIP setelah itu keluar ruanan, masuk lagi,  bahkan dia mencek kursi tempat siapa saja yang akan duduk di atas podium untuk mendampingi Ketua DPR saat mengadakan diskusi di depan ratusan  wartawan baik etak, elektronik, jaringan network yang sudah menunggu acara akan dibuka.

Wanita ini adalah Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal DPR Damayanti, yang memang sudah khafah dengan pekerjaannya itu karena dia sebelumnya selalu mendampingi Sekjen Winantuningtyastiti Swasanani yang sudah pensiun beberapa bulan lalu.

Ibu Yanti panggilan akrab wanita itu sangat bersahaja dengan wartawan yang meliput di DPR, murah senyum dengan ikhlas seakan dekat dengan wanita hati dingin dan tentram tetapi tidak bagi anak buahnya karena dia orang yang serius jika melaksanakan tugas utamanya.

Dia orang jeli dalam hal penataan pelayanan terutama untuk wartawan jika saat mendampingi pimpinan DPR tidak hanya untuk Bambang Soesatyo.

Juga jika mendampingi pimpinan ketika dialog dengan wartawan tidak lepas dari buku catatan dan tangan memegang pulpen untuk mencatat.

Tegur sapa  wanita pejabat pentolan di DPR ini jika bertemu dengan wartawan bagai teman yang akrab jabat tangan juga ala kid jaman now. Itulah tanda keakraban pejabat ini yang tidak alergi dengan wartawan di parlemen.

Badai  bagi wanita ini saat menjabat Plt Sekje DPR jangan dikira kecil, dia  pernah dialami saat  mondar-mandir dengan Komisi Pemberantasan Ko rupsi (KPK) bukan karena dia terlibat kasus   korupsi tetapi soal orang lain  anggota dewan yang terlibat e-KTP.

Lamanya diperksa sampai 12 jam seakan-akan dia mau dijadikan tersangka. Mungkin Sang Pencipta masih sayang dengannya sehingga yang benar tetap benar dan namanya tidak tercemar dengan kasus yang menggurita melibatkan puluhan anggota dewan itu.

Penulis teringat saat Sekjen seelumnya Winantun yang mengatakan bahwa jabatan Sekjen itu harus semua tahu persoalan di DPR, karena jika ada kasus korupsi, pelanggaran etika anggota,  yang diminta keterangan salah satunya adalah Sekjen.

Sewaktu disela Ibu Damayanti  sibuk dengan stafnya mengatur kesempurnaan acara Pers Gathering di Ambonm saat itu sempat mengobrol sedikit waktu tentang denannya yang tidak pernah diam untuk mengatur persiapan pembukaan acara itu.

"Ya, inikan demi untuk kenakan teman wartawan juga bagaimana mereka jika mengambil momen foto bagus. Menyankut  juga bagi bapak-bapak yang duduk di depan enak bertatapan dengan peserta," kata Damayanti sambil melempar senyum khas yaitu senyum ikhlas tidak dibuat-buat dan dipaksa.

 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bagi beberapa wartawan yang akrab dengan Ibu Plt Sekjen DPR ini jika bertemu, dia tidak menempatkan seperti pejabat tinggi walaupun para stafnya apalagi Pamdal selalu horamat  jika bertemu dengan wanita badan kurus, ini serius benar-benar kurus tapi gesit dalam bdkerja. 

Nah, pernah juga disinggung tentang kenapa badannya tidak mau gemuk-gemuk, dia tidak marah saat ditanya soal itu, malah dia jawab mungkin ini akibat banyak minum air putih makan sedikit.

Ketika ditanya apa ini efek dari kerja berat sebagai Plt Sekjen, dia jawab tidak juga, bekerja itu amanah, dinikmati pasti dapat pahala.

Itulah seorang pejabat tinggi yang tawadhu tidak menciptakan dirinya sebagai pencitraan atau seakan-akan sebagai sekjen duduk diam dengan anak buah bekerja. Hal itu tidak terlihat dari ibu ini, malah dia yang turun langsung, mencek persiapan untuk sempurnanya suatu pekerjaan.

Sungguhpun dalam kehidupan kesempurnaan itu tidak saklak tetapi dia berusaha setidak-tidaknya acara  atau pekerjaan yang dia laksanakan berjalan lancar. Ternyata itu terbukti di persiapan yang dilakukan anak buahnya semua berjalan lancar.

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun