Mohon tunggu...
Mas Muqoddasi
Mas Muqoddasi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat

Belajar, belajar dan belajar. :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ziarah ke "Auliya" atau Ahli Maksiat

12 Juli 2018   13:49 Diperbarui: 12 Juli 2018   14:03 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasulullah nate dawuh "tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah". Berkaca dari hadist tersebut mari kita kaitkan dengan kasus yang tertuang dari judul diatas. Sejenak mari kita renungkan ketika kita bersemangat datang untuk ziarah ke para auliya', kira-kira apa tujuan kita. Mendoakan para auliya' agar Tuhan meringankan siksanya dan memberikan jannah-NYA atau tawassul dan meminta berkahnya agar keinginan-keinginan kita dikabulkan oleh Allah. 

Adakah difikiran kita kalau para auliya' ini masih butuh do'a dari kita agar para auliya' ini terbebas dari siksa-NYA, atau kita dengan sadarnya berfikir bahwa para auliya' ini lebih dekat dengan-NYA dan dengan berkahnya maka tujuan-tujuan kita akan dikabul oleh-NYA. Dengan dasar hadist diatas jika di kaitkan dengan yang selama ini sudah kita lakukan ketika ziarah ke para auliya' kita terus berada pada zona tangan dibawah yang berarti meminta.

Tapi jangan mengartikan itu dengan dalilnya cak lontong, tangan dibawah lebih baik dari tangan diatas, tangan dibawah berarti meminta dan tangan diatas berarti nyolong, :) sekedar intermezzo. Mungkin ada yang bilang kita tidak cuma meminta, kita juga memberi, buktinya kita juga baca ayat al-quran dan tahlil meskipun dalam do'a kita juga meminta. Itu betul, tapi lebih baik mana kita memberi pada yang tidak terlalu membutuhkan bantuan atau yang membutuhkan, ibarat kata, ada orang rezikinya sedang-sedang saja memberi pada orang kaya, besar kemungkinan kita berharap agar sikaya akan memberikan imbalan yang lebih banyak, dan tentu nilainya beda kalau memberikannya pada yang kurang mampu. 

Bukan hanya itu, memberikan dengan harapan meminta imbalan tentu nilainya juga berbeda dengan yang memberikan tanpa meminta imbalan. memberikan dengan harapan meminta itu terjadi ketika kita berziarah ke para auliaya' dan memberikan tanpa meminta imbalan itu terjadi ketika kita berziarah ke para ahli maksiat.

Persoalan ini mungkin cocok dengan apa yang di dawuhke KH Abdul Qoyyum Lasem ketika memberikan tausiyah diacara haul almaghfurlah KH Abdul hamid pasuruan. Dalam penggalan pengajiannya beliau juga membahas tentang adanya orang kaya yang tidak terpuji. siapakah dia? Salah satunya adalah orang kaya yang suka umroh tapi tidak suka sodaqoh. 

Dalam penjelasannya beliau berkata ketika orang tersebut ziarah ke makam Rasulullah, sebetulnya rasulullah berbicara begini " kowe kok rena-rene terus ae, tidak pernah sodaqoh rena-rene terus" itu di tegur sama Rasulullah, cuma orang tersebut tidak dengar. Yang dimaksud Rasulullah diatas adalah kaya harta karena mempertimbangkan biaya. Ini mengingatkan kita bahwa sodaqoh harta adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menunaikan umroh. Yang berarti Rasulullah SAW juga mengingatkan betapa petingnya sodaqoh sebelum meminta. 

Sodaqoh mempunyai makna yang luas sesuai dengan keadaan, umroh membutuhkan biaya oleh karena itu rasulullah menganjurkan kita sebelum umroh bersodaqohlah harta, ziarah ke para auliya' adalah permintaan do'a melalui kekasih Allah, maka sudah seharusnya, sebelumnya kita juga memberikan hadiah do'a kepada ahli maksiat agar Allah meringankan siksanya dan memberikan jannah-NYA. Pertanyaanya sekarang adalah: pernahkah kita punya keinginan atau terbesit di hati untuk ziarah ke para ahli maksiat?

Entah kenapa memang, kita ini lebih mudah terfikirkan mencari ciptaan-NYA untuk meminta pertolongan daripada mencari ciptaan-NYA untuk memberi pertolongan. Seringkali kita bertanya dan diskusi membahas siapa auliya' yang harus kita ziarai badahal dimedia sering kita mendapat kabar muslim yang bunuh diri karena depresi, muslim yang tertembak mati ketika melakukan aksi kejahatan, muslim yang meninggal dunia di tempat hiburan, bukankah mereka muslim yang butuh pertolongan saudara muslim lainnya untuk didoakan supaya Tuhan memberikannya khusnul khotimah.

Semoga kita bagian dari mereka yang belajar untuk bisa terus mendoakan para ahli maksiat agar Allah meringankan siksanya dan memberikan jannah-NYA, dan bagian dari mereka yang istiqomah ke auliya' untuk tawassul dan meminta berkahnya.

:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun