Pendidikan seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan, tempat bertumbuh, tempat di mana setiap orang bebas berpikir, bertanya, dan berkembang. Tapi faktanya, sampai hari ini, masih banyak orang---terutama siswa dan mahasiswa---yang merasa tertekan dalam proses belajar. Salah satu penyebab utamanya adalah budaya feodalisme yang masih melekat dalam sistem pendidikan kita.
Apa Maksudnya Feodalisme di Pendidikan?
Feodalisme, dalam konteks pendidikan, bukan lagi soal raja dan rakyat. Tapi tentang pola pikir dan sistem yang terlalu kaku dan hierarkis. Contohnya?
Murid atau mahasiswa dianggap "tidak sopan" hanya karena berani bertanya atau mengoreksi.
Guru dan dosen seolah tak boleh salah, karena mereka "lebih senior".
Ide dari yang muda sering diabaikan hanya karena dianggap belum berpengalaman.
Jabatan akademik dihormati lebih dari isi pikiran atau kontribusi nyata.
Akibatnya? Suasana belajar jadi kaku, bikin takut, dan jauh dari kata menyenangkan.
Kenapa Ini Jadi Masalah?
Budaya seperti ini bikin pendidikan kehilangan esensinya. Padahal, inti dari pendidikan adalah ruang tumbuh. Ruang yang harusnya terbuka untuk tanya jawab, diskusi, bahkan perdebatan sehat.
Feodalisme membunuh semangat itu. Murid takut bertanya karena takut disalahkan. Mahasiswa lebih memilih diam karena takut nilainya "bermasalah". Guru atau dosen muda tak berani berinovasi karena takut dinilai kurang hormat oleh yang lebih senior.
Akhirnya, sistem pendidikan kita jadi jalan di tempat. Kreativitas terhambat. Gagasan baru susah masuk. Semua terjebak dalam zona nyaman yang membosankan.
Contoh Nyata di Sekitar Kita
Coba lihat realita di kampus atau sekolah-sekolah: