MENUJU MUKTAMAR ALUMNI ANSOR
Menjadi Ansor atau Kader Gerakan Pemuda ANSOR termasuk BANSER bersifat abadi. Itu prinsip dan mitos yang selalu jadi panduan di kalangan kader GP Ansor / Banser (Barisan Ansor Serbaguna). Apalagi spirit ANSOR, nama yang berarti PENOLONG, pelayan, penyelamat, dermawan, pelindung, semua melekat dalam diri dan pribadi serta jadi diri Ansor. Absor sebagai pembela Ulama dan abdi bangsa.
Gerakan Pemuda Ansor / Banser, wadah Pemuda Nahdlatul Ulama, sebagai salah satu Ormas Kepemudaan tertua, terbesar dan terluas jaringannya di Indonesia (Berdiri 24 April 1934), sebelum Proklamasi berdirinya negara Indonesia. Dengan sejarah perjuangan panjang, sebagai pejuang kemerdekaan, Pahlawan Resolusi Jihad 10 November, pelanjut Pembangunan, penyelamat dan pengawal kemurnian NKRI dan Pancasila, serta pejuang demokrasi dan HAM, penegak dan pejuang reformasi, serta penyeimbang strategis berbagai kepentingan dan dinamika kebangsaan.
Di saat berjuang bersama Ulama dalam menjaga NKRI, darah tertumpah saat perjuangan kemerdekaan, maupun bersama Tentara Rakyat dan Tentara Pejuang, terdepan dalam memberantas pemberontakan G-30S PKI.
Ansor juga penegak Bhinneka Tunggal Ika, sebagai masyarakat terbuka, plural dan multikultural. Ansor selalu terdepan menjaga PBNU (Pancasila Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945), menyejukkan semua pihak dengan terdepan menjaga toleransi, kerukunan dan harmoni serta kedamaian buat semua. Ansor sahabat bagi semua.
ANSOR pun terdepan dalam menghambat laju dan arus ekstremisme, radikalisme dan terorisme di Indonesia. Tak bisa dianggap sepele, NKRI dan Integrasi kebangsaan bisa bubar jika ideologi negara dan fondasi NKRI terancam luluh lantak gegara serangan ideologi asing yang tak sesuai dengan komitmen dan kesepakatan berbangsa dan bernegara.
Tak heran, saya pun mendapatkan kebanggaan sebagai bagian dari kader Ansor yang tak pernah merasa lapuk dan pensiun, atas perhatian dan apresiasi dunia, dimana Ansor menjadi organisasi pemuda Islam terbesar di dunia, penggerak masyarakat moderat, moderat secara religi, negeri dan diplomasi. Ansor tak kan berhenti ikut memerangi intoleransi atas nama agama, etnik, suku, atapun identitas dan kepentingan apapun.
Saat saya berkeliling ke mancanegara selama berkiprah di Ansor, lebih dari 17 tahun, mengibarkan Bendera Ansor, di tingkat ASEAN, ASIA, BARAT, EROPA, AFRICA hingga Timur Tengah, sungguh Legacy dan Jejak perjuangan Ansor ada dalam radar dan memori masyarakat global. Semuanya berkah dan hikmah para pendiri, pejuang, pengembang, pelestari dan pengisi serta pengawal peran keAnsoran dan masa ke masa yang tak terputus dan terus berkesinambungan.
Di ranah kehidupan politik kebangsaan, Jati diri Ansor bersifat terbuka. Ansor ada dimana-mana dan tidak Kemana-mana. Semua warna-warna partai politik tersemai dalam taman kehidupan Ansor yang indah berwarna warni. Ansor menjadi kawah candradimuka pengkaderan pemimpin negarawan muda. Ansor tidak dan bukan identik dengan satu atau salah satu dominasi partai manapun. Semua kader Partai selama alami dan dalam ruang silaturahim politik gaya NU yang luwes, luwas dan bernas.