Mohon tunggu...
Muna Azizah
Muna Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Hewan

mahasiswi semester 2 yang menempuh pendidikan di universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manajemen Kesehatan Kuda Pacu

3 Juni 2023   03:00 Diperbarui: 3 Juni 2023   03:03 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuda adalah hewan berkaki empat yang termasuk dalam spesies mamalia dari jenis ungulata, ini disebabkan oleh fakta bahwa di ujung kaki mereka memiliki kuku. Juga terdapat pada cabang perissodactyl yang artinya memiliki jumlah kuku yang ganjil, dan merupakan bagian dari famili equidae, yang dicirikan dengan memiliki gigi mahkota yang tinggi. Kuda adalah salah satu hewan yang sudah lama dikenal dan disayangi oleh masyarakat Indonesia. Seiring perkembangan zaman, peran kuda di Indonesia yang semula hanya sebatas sebagai alat transportasi, berubah fungsinya menjadi sarana olahraga yang dikenal dengan nama kuda pacu.

Pacuan kuda merupakan olahraga yang sudah ada sejak zaman dahulu. Olahraga ini bisa dibilang mewah, karena biaya perawatan kuda pacu tidaklah murah. Tentu saja, kuda pacu tidak bisa diperlakukan sembarangan. Faktor keberhasilan dalam pengembangan ternak kuda sangat ditentukan oleh pemeliharaan kesehatan, disamping manajemen pakan dan kandang. Dominguez et al (2015), menekankan bahwa manajemen kesehatan ternak dengan cara melakukan penerapan biosekuriti, sanitasi dan vaksinasi serta penanganan parasit secara rutin merupakan faktor penentu keberhasilan usaha pengembangan ternak kuda.

Macam-macam cara pemeliharaan kuda yaitu intensif, semi ekstensif dan ekstensif. Kuda yang dirawat secara intensif biasanya tidak pernah dikeluarkan dari kandang khusus, seperti kuda pacu, kuda tunggang, kuda perang, serta kuda unggulan atau kuda yang bernilai ekonomis tinggi. Perawatan kuda secara ekstensif, kuda-kuda tersebut dipelihara secara bebas di alam bebas dan tidak di kandang sama sekali. Sementara itu, Pemeliharaan kuda secara semi-ekstensif biasanya dilepasliarkan pada pagi atau sore hari, kemudian kuda tersebut dipagari pada sore dan malam hari.

Solo Equestrian adalah salah satu stable kuda pacu yang berada di Kota Solo. Ada berbagai jenis kuda yang dilatih untuk olahraga berkuda di sana. Kuda-kuda yang ada di Solo Equestrian tentunya memiliki perawatan yang berbeda dengan kuda-kuda yang biasa kita lihat di jalan raya, yang biasanya digunakan sebagai transportasi para wisatawan untuk berkeliling di suatu tempat tujuan wisata. Baik dalam pemberian makan, perawatan, pelatihan, maupun di sisi kandang. Karena kuda yang ada di Solo Equestrian ditujukan untuk kompetisi dan kuda di luar stable ditujukan hanya untuk kegiatan berkuda.

Menurut Miftah, manager kandang di Solo Equestrian, kandang yang bagus ukurannya lebih dari 3 x 4 meter persegi. Kandang harus memiliki pintu dan jendela dengan jeruji, agar kuda jantan tidak bisa melihat dan menjadi agresif saat melihat kuda betina. Serbuk gergaji diletakkan di bagian bawah kandang agar alas kandang nyaman dan tidak terlalu keras.

Menurut Saragih (2001), budidaya ternak kuda harus memperhatikan kondisi kandang dan lingkungan sekitarnya. Kandang kuda harus kuat, mudah dibersihkan, memiliki drainase yang baik, mempunyai tempat makan dan minum, siklus udara baik, jarak kandang dengan pemukiman minimal 10 m. Selain itu jarak kandang dengan tempat penampungan kotoran minimal 25 m dari kandang dan pemukiman.

Miftah juga berbicara tentang pengelolaan pakan kuda yang baik. Seekor kuda bisa makan 6 kg pelet (merek tertentu yang kaya vitamin) per hari. Kemudian pelet tersebut dikombinasikan dengan Red Mill (suplemen penambah tenaga kuda). Setiap hari kuda juga harus mendapat asupan rumput. Umumnya digunakan rumput dengan tekstur yang baik dan kadar air yang rendah. Nutrisi kuda harus dihitung berdasarkan kebutuhan dasar energi (karbohidrat), protein, lemak dan vitamin serta mineral dengan menghitung formula dosis yang tepat.

Manajemen kesehatan kuda meliputi pencegahan penyakit melalui pemeliharaan sanitasi lingkungan, biosekuriti, vaksinasi dan perawatan hewan, serta meningkatkan kemampuan peternak untuk mengenali dan mengenali gejala awal penyakit kuda yang umum terjadi. Meski memiliki perawakan yang kuat dan tidak rentan terhadap cedera fisik dan patah tulang, ada satu penyakit yang sangat rentan dan dapat memperpendek umur seekor kuda, yaitu kembung.

Kembung masih merupakan penyakit serius yang dapat membunuh kuda jika pengobatan ditunda. Kembung bisa disebabkan karena mengonsumsi makanan segar, karena makanan segar masih mengandung banyak gas yang akan memicu kembung. Atau bisa juga karena alasan lain, seperti memandikan ternak setelah bekerja. Hal ini menyebabkan ternak masuk angin. Gejala yang menjadi tanda perut kembung pada kuda yaitu, kuda menggelinding di tanah seakan-akan perutnya melilit. Jikalau sudah terlihat gejala kembung pada kuda, usahakan kuda buang air agar udara dalam perutnya keluar, jika masih belum kunjung sembuh, segera panggil bantuan profesional.

Mengetahui bagaimana pengelolaan pakan, pengelolaan kandang, dan pemeliharaan kesehatan kuda pacu yang benar bertujuan untuk meningkatkan produktivitas industri kuda pacu sehingga dapat mempercepat pertumbuhan populasi kuda dan memajukan dunia equin nasional.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun