Mohon tunggu...
muna ulfa
muna ulfa Mohon Tunggu... Agen Asuransi

Seorang ibu rumah tanggah yang mengurusi segala hal rumah, dapur, dan akun ig artis. Pengomentar sejati di dunia maya. Menulis cerita sedih dan cinta untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Opini Timothy Ronald : Binaragarawan Goblok? - Ini Dia Jawaban Deepsearch Gemini

6 Agustus 2025   17:09 Diperbarui: 6 Agustus 2025   17:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel temual ilmiah tentang efek kognitif dari olahraga

Manfaat ini bukan hanya bersifat molekuler, tetapi juga struktural. Aktivitas fisik secara teratur terbukti menyebabkan perubahan yang dapat diukur di otak, termasuk peningkatan volume materi abu-abu (gray matter), terutama di lobus frontal dan hippocampus, serta peningkatan aliran darah melalui proses yang disebut angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru). Perubahan fisik ini berkorelasi langsung dengan kinerja kognitif yang lebih baik, termasuk kemampuan untuk berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan menjaga keseimbangan emosional sepanjang rentang kehidupan.   

Dengan demikian, sains telah menetapkan sebuah paradigma baru: olahraga bukan hanya untuk tubuh. Setiap sesi latihan fisik pada dasarnya juga merupakan sesi "latihan otak". Kerangka berpikir ini secara fundamental meruntuhkan premis argumen Ronald. Tidak ada pilihan antara pengembangan fisik dan ketajaman mental; sebaliknya, yang satu justru memperkuat yang lain.

Seksi 2.2: Latihan Beban dan Peningkatan Kognitif: Sebuah Sanggahan Langsung

Argumen Timothy Ronald secara spesifik menargetkan latihan di gym, terutama latihan beban (resistance training), sebagai aktivitas yang "bodoh". Ironisnya, bidang ilmu saraf dan ilmu keolahragaan telah menghasilkan banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa justru jenis latihan inilah yang memberikan manfaat kognitif yang signifikan. Ini bukan hanya menunjukkan bahwa klaimnya salah, tetapi juga bahwa kebalikannya yang benar.

Bukti dengan kualitas tertinggi datang dari meta-analisis dan umbrella review, yang menggabungkan hasil dari puluhan atau bahkan ribuan studi untuk mendapatkan kesimpulan yang paling andal.

  • Sebuah umbrella review yang sangat komprehensif dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine, menganalisis data dari 133 tinjauan sistematis yang mencakup 2.724 uji coba terkontrol secara acak dengan total 258.279 peserta. Kesimpulannya sangat jelas: olahraga (termasuk latihan beban) secara signifikan meningkatkan kognisi umum (SMD=0.42), memori (SMD=0.26), dan fungsi eksekutif (SMD=0.24) di semua populasi.   

  • Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Psychological Research dan dilaporkan oleh University of Alabama at Birmingham secara spesifik mengkaji efek latihan beban. Hasilnya menunjukkan efek positif yang signifikan pada skor kognitif komposit dan fungsi eksekutif.   

  • Studi lain yang berfokus pada individu lansia dengan gangguan memori menemukan bahwa sembilan bulan latihan beban yang terstruktur tidak hanya meningkatkan kekuatan otot secara masif (p<0.001) tetapi juga secara signifikan meningkatkan kinerja memori (p=0.021).   

Manfaat kognitif spesifik dari latihan beban meliputi peningkatan kemampuan perhatian, penalaran, perencanaan, dan pemrosesan informasi. Seorang dokter spesialis saraf bahkan secara eksplisit membantah klaim Ronald, menyatakan bahwa aktivitas gym justru "bagus untuk kognitif" dan dapat "tingkatkan fungsi otak".   

Lebih jauh lagi, latihan beban terbukti memiliki efek neuroprotektif, membantu memodulasi peradangan di otak dan berpotensi mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dengan mengurangi beban plak amiloid.   

Menjawab langsung klaim "otaknya kosong", analisis ilmiah justru menyarankan sebaliknya. Latihan beban yang terstruktur menuntut keterlibatan kognitif yang signifikan. Proses merencanakan program latihan, menentukan beban, jumlah set dan repetisi, fokus pada teknik dan postur yang benar untuk menghindari cedera, serta melacak kemajuan dari waktu ke waktu adalah bentuk latihan perhatian dan fungsi eksekutif yang kompleks. Jauh dari mematikan otak, aktivitas ini justru melatihnya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun