Sejauh ini, jika anda sering menggunakan Commuter Line, ada lima rute yang dilayani, khsususnya dalam ruang lingkup Jabodetabek yakni red line (rute Bogor/Nambo/Depok-Jakarta Kota), Blue Line (Cikarang/Tambun/Bekasi-Kampung Bandan via Manggarai/Pasar Senen), Brown Line (Tangerang-Duri), Green Line (Rangkas Bitung/Maja/Parung Panjang/Serpong - Tanah Abang) dan Pink Line (Tanjung Priok-Jakarta Kota).Â
Namun, ada satu lintas yang diperkirakan akan meramaikan lintas lainnya, yakni lintas JIS/Jatinegara atau J. Lintas JIS ini rencananya akan melayani rute Jatinegara-Tanjung Priok, dimana setelah stasiun Kemayoran, kereta akan berbelok menggunakan lajur ke arah kanan, yang pada akhirnya mengarah langsung ke Stasiun Ancol, dan berakhir di Stasiun Tanjung Priok. Tepat diantara stasiun Ancol dan Stasiun Tanjung Priok, tengah dibangun Stasiun Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang akan memudahkan penumpang menuju ke stadion terbesar di Jakarta utara tersebut, yang nantinya akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti Light Railways Transportation (LRT), Mass Rapid Transportation (MRT), dan Transjakarta.
Akan tetapi, wacana untuk membuat rute Commuter Line terbaru ini harus dipertanyakan, karena apakah dengan adanya commuter rute tersebut, peminatnya akan tinggi apa tidak ? Apakah dengan adanya commuter rute tersebut, dapat mempermudah atgau justru malah menyulitkan ?. Pertanyaan seperti ini harus kita pikir-pikir ulang, karena untuk membuat sebuah rute yang baru, pasaran yang dituju harus tepat, karena jangan sampai kita main buka rute baru, tapi pada akhirnya pasaran atau konsumen yang kita tuju tidak sesuai dengan sasaran yang kita inginkan. Jangan sampai, kita udah buka rute baru, pada akhirnya sepi penumpang, sasaran sudah tidak tepat, rugi bandar yang ada.
Sebetulnya bagus aja jika memang akan membuka rute baru, tapi sekali lagi aspek ekonomis juga harus diperhatikan, selain itu juga rute Commuter Line lainnya juga harus diperhatikan, karena ada kemungkinan salah satu rute tersebut yang akan dihapuskan, hal seperti ini juga harus diperhatikan, apakah dengan dihapuskan salah satu rute tersebut, apa akan berimbas positif atau negatif ? Persoalan lain juga adalah, berapakah jumlah armada yang diperlukan melayani rute tersebut ? Apakah memadai atau masih kurang ?
Kedepannya, rencana ini harus terlebih dahulu dimatangkan sebelum dieksekusi untuk memastikan bahwa sasaran sudah tepat dan membuat konsumen puas dengan rute tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI