Â
Vietnam negara yang berbatasan dengan Thailand, ingin mengejar ketertinggalan di segala bidang dengan tetangganya itu.Upaya menggenjot sejak dari industri riil, finansial, turisme, infrastruktur, peningkatan keamanan, dll dilakukan dengan intens. Juga, Vietnam ingin menandingi negeri gajah putih itu dalam membangun golf course - golf course indah dan menawan. Untuk melengkapi daya tariknya bagi investor dan pelancong manca negara.
Hanoi di utara, Danang di tengah dan Ho Chi Minh city atau Saigon di selatan, adalah tiga kota besar yang menjadi jantung dan urat nadi pergerakan dan dinamika Vietnam.
Negeri lumbung beras, yang pernah mempermalukan  Amerika dalam perang saudara Vietnam itu, kini menjadi salah satu golf heaven bagi para petualang golf. Vietnam berusaha keras membuntuti Thailand, yang saat ini masih menjadi tujuan wisata golf nomer satu di kawasan Asean.
Golf di sekitaran tiga kota besar negeri itu, menjadi pengalaman mengesankan. Course - coursenya yang panoramic, kulineran yang enak dan murah meriah. Juga destinasi wisatanya yang menawan, melengkapi pelancongan asyik di negeri yang juga berbatasan dengan China di utara itu.
Berikut catatan ringkas golf dan pelancongan di negeri berpenduduk sekitar 100 juta jiwa, Vietnam.
1. Ho Chi Minh
Â
Ho Chi Minh City sering disingkat HCMC, kota metropolitan di selatan. Bekas ibukota Vietnam Selatan itu dulu bernama Saigon. Untuk menghormati bapak pendiri dan hero negeri ini, maka Saigon dirubah nama menjadi Ho Chi Minh sang pahlawan. Penyematan Ho Chi Minh itu tidak hanya menjadi nama kota saja, namun juga gambarnya terabadi. Tercetak dalam mata uangnya, Dong Vietnam. Yang kurang lebih nilainya sekitar 1 Dong sama dengan 0,7 rupiah.
Siang hari bulan januari 2024, dengan Vietjet maskapai Vietnam, kami terbang dari bandara Soetta terminal dua. Sore itu kami mendarat di HCMC setelah mengangkasa kurang lebih tiga jam di langit Asean yang cerah. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan HCMC.
Asyik juga terbang langsung ke Vietnam tanpa transit. Jadilah hari itu saya sarapan di Cibubur, makan siang di Soetta dan makan malam di HCMC.
Tidak makan apa - apa di pesawat, karena harga tiket tidak termasuk mendapat makan. Maklum, memang ini penerbangan low fare. Cukup membeli sebotol Aqua dan sepotong roti Surikaya, berjaga - jaga kalau di angkasa kelaparan.