Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 10

15 Mei 2018   18:30 Diperbarui: 15 Mei 2018   18:53 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cerbung

Hembusan Angin Cemara Tujuh 10

Sutopo menarik nafas dalam dalam, siap menghubungi Sumitro sahabatnya semasa kuliah itu dari telepon umum , dekat terminal bus Cililitan.

Dia ingin suaranya tidak terdengar lemah, gelisah atau rentan. Harus terdengar biasa saja, rasional dan penuh perhitungan. Ada rasa gengsi juga, karena waktu itu dia sudah pamit untuk merantau dan berjuang di Jakarta, dan sekarang ternyata baru setahun sudah pingin kembali lagi ke Yogya.

Tapi  tiba tiba ia merasa lega ....lega sudah mengambil keputusan untuk kembali ke Yogya, ke habitat yang dia rasa paling tepat dan kondusif untuk dirinya.

Telepon sudah terhubung. Masih seperti gayanya yang dulu, Sumitro cengengesan menerima telepon Sutopo.

Sutopo kadang kadang susah membedakan apakah Mitro lagi serius atau guyonan. Segala rasa ditanggapi dan diungkapkan dengan gaya cengengesan, meskipun sebenarnya Mitro itu perasa juga, bahkan kadang kadang gembeng ( gampang nangis )

" e boss Jakarta, long time no see, tumbenan telepon telepon, opo Jakarta sudah mulai gegeran? Gimana kabarnya?

Suara Mitro jauh di Yogya sana , gemerincing seperti keprekan tongkat tukang pijat tunanetra di tengah malam menyusuri gang gang kampung Yogyakarta.

" kabarku baik, sehat waras, kelihatannya kamu Happy Happy ya di Yogya, suaramu tambah nyaring, kayak piring pecah "

" ha ha, iya bener, jadi Dosen memang asyik, ketemu mahasiswa yang fresh fresh bikin kita kita para dosen muda ini selalu termotivasi dan bergairah, Yah Meskipun harus rajin rajin baca jurnal dan literatur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun