Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 1

12 Mei 2018   09:01 Diperbarui: 10 Desember 2022   21:26 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Cemara Tujuh adalah ikon Kampus UGM ( Universitas Gadjah Mada ), salah satu Universitas Negeri tertua di Indonesia. Berada di kawasan Bulak Sumur kota Yogyakarta sebelah utara. 

Kampus luas ini juga sering disebut sebagai Kampus Biru. Nama Kampus Biru diperkenalkan dan menjadi setting utama novel karya Ashadi Siregar. Novel yang meledak di awal tahun 1970 an. Bercerita tentang mahasiswa dan kehidupan kampus UGM. Berjudul Cintaku di Kampus Biru. 

Entah kenapa Ashadi menyebutnya sebagai Kampus Biru. Karena di sekeliling Bulak Sumur yang luas ini tidak akan ditemui dominasi warna biru di sudut manapun. 

Barangkali biru itu hanya simbol. Untuk menceritakan suasana hati para mahasiswanya yg mengharu biru. Berbagai suasana hati; sedih, gembira, melow ceria, sentimentil kocak sekaligus bersahaja penuh optimisme. Yang mewarnai hari hari menjalani kehidupan kampus. Campur aduk rasa itu silih berganti, bergantung siklus bioritmis dari setiap mahasiswa. 

Sedangkan Cemara Tujuh adalah jajaran tujuh pohon cemara yang tumbuh di depan Balairung, gedung pusat UGM sisi selatan. Gedung megah bergaya eklektik, campuran gaya Kolonial Belanda dan arsitektur Jawa. 

Tujuh pohon artistik hijau meruncing berjajar dari timur ke barat. Pohon - pohon yang tegak dan kuat berjumlah tujuh atau pitu dalam bahasa Jawa. Kata pitu selain sebutan untuk bilangan juga diartikan sebagai kependekan kata pitulungan. Atau permohonan. Permohonan kepada alam semesta. Meski cemara itu begitu kuat, namun untuk kelangsungan kehidupannya tidak bisa tidak tetap mengharap pertolongan kepada alam. Kepada bumi tempat akarnya bersemayam. Dan juga kepada alam dan langit yang menauinginya. Langit atap bumi dimana matahari bertengger dan tempat asal darimana hujan tumpah. 

Selain memiliki makna filosofis, sebagai tempat nyata cemara tujuh menjadi simbol romantisme kehidupan para mahasiswa, dosen, karyawan dan juga masyarakat umum kota Yogyakarta. Karena di sudut pojokan jajaran pepohonan itu teronggok mungil halte kayu. Halte tempat kendaraan angkutan umum kecil atau Colt kampus berhenti. Menurunkan penumpang bertujuan gedung pusat. Dan memuat penumpang dari Bulak Sumur menuju seantero sudut kota pelajar Yogyakarta. 

Terkait dengan cemara tujuh, kita semua pasti kenal siapa itu Joko Widodo, Boediono, Amien Rais, Erlangga Hartarto, Pratikno, Anies Baswedan, Budi Karya Sumadi, Basuki Hadi Mulyono, Retno Marsudi, Mardiasmo, Ganjar Pranowo, Perry Warjiyo, Emha Ainun Najib juga WS Rendra. Serta banyak lagi insan - insan hebat lainnya. Mereka itu adalah orang orang yang pernah mencicipi kuliah di kampus ini. 

Para tokoh ini pasti pernah merasakan getaran aura dan romantisme kehidupan kampus cemara tujuh.

Cemara tujuh oleh para senior UGM sering pula dimaknai sebagai suatu metafor. Yaitu perpaduan energi bumi dan energi langit. Akar akar cemara yang kuat mencengkeram masuk ke dalam tanah. Sedangkan pucuk pucuk runcing batangnya lurus menunjuk ke langit.

Sentuhan dan getaran hembusan angin cemara tujuh mungkin telah menyatu, terserap dalam aliran darah para tokoh tadi dalam menjalani kehidupan nyata. Menjalani hari memadukan energi langit dan energi bumi untuk memandu gerak langkah bermasyarakat. Semoga.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun