Mohon tunggu...
Mulyanto
Mulyanto Mohon Tunggu... Direktur PT Karya Training Indonesia

Hidup harus berkarya, berikanlah karya terbaik untuk bangsa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Marah Itu Wajar, Tapi Jangan Sampai Jadi Bumerang

12 September 2025   13:17 Diperbarui: 12 September 2025   13:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/06/06/12/00/woman-2377068_1280.jpg

Pernah nggak sih, lagi kerja bareng orang lain tiba-tiba suasana jadi panas? Padahal awalnya cuma ngobrol biasa, eh lama-lama berubah jadi debat yang nggak ada ujungnya. Ujung-ujungnya, semua orang jadi bete, kerjaan malah ketunda.

Sebenernya, marah itu hal yang wajar kok. Nggak ada manusia yang bisa terus tenang kayak patung. Tapi yang jadi masalah adalah gimana kita mengelola emosi itu. Kalau asal meledak, bukannya menyelesaikan masalah, justru bisa bikin hubungan retak.

Di sinilah pentingnya kecerdasan emosional. Bukan berarti harus selalu tersenyum meski lagi kesel, tapi lebih ke tahu kapan mesti ngomong, kapan mesti diem, dan gimana cara menyampaikan pendapat tanpa nyakitin orang lain. Sederhana, tapi dampaknya gede banget.

Coba bayangin, ada rekan kerja yang nggak setuju sama ide kita. Kalau langsung ngeyel, kemungkinan besar konflik bakal makin runyam. Tapi kalau kita sabar dengar dulu, lalu kasih jawaban dengan nada yang tenang, biasanya orang juga lebih respect. Diskusi jalan, hubungan tetap aman.

Yang menarik, kecerdasan emosional ini bukan bawaan lahir doang. Bisa banget dilatih. Ada banyak cara, mulai dari latihan sadar diri, belajar komunikasi asertif, sampai ikut pelatihan yang kasih simulasi nyata soal mengelola konflik. Beberapa teman saya cerita, setelah ikut program dari Karya Training semacam ini mereka jadi lebih pede, lebih kalem, dan bahkan sering dipercaya jadi penengah kalau ada masalah di tim.

Lucunya, ketika kita bisa ngatur emosi sendiri, orang lain pun jadi lebih segan. Bukan karena kita galak, tapi karena mereka tahu kita bisa berpikir jernih meski lagi dalam situasi tegang. Itu nilai plus yang nggak semua orang punya.

Jadi, lain kali kalau ada konflik, jangan buru-buru kabur atau meledak-ledak. Coba tarik napas, pikir sejenak, lalu respon dengan tenang. Karena kadang, satu respon yang bijak bisa menyelamatkan suasana dari ribut besar.

Kecerdasan emosional itu ibarat tameng. Nggak bikin kita kebal dari marah, tapi bikin kita lebih tahan banting menghadapi situasi. Dan kalau bisa ngelola dengan baik, konflik bukan lagi jadi masalah, melainkan peluang untuk tumbuh bareng-bareng.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun