Mohon tunggu...
Warna-warna Kata
Warna-warna Kata Mohon Tunggu...

Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tragisnya Negriku Ini

18 Januari 2010   08:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:24 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketika angin mulai berhembus dari ufuk Barat,segerombol dedaunan datang menerpa aspal-aspal dingin.Dan membuat suasana jalan semakin kacau,yang mana sebelumya tlah lebih dulu asap-asapmobil dan motor yang meyelimutinya,kini dedaunan yang tak hentinya datang menutupinya.
Nuansa yang dulu begitu Indah nan nyaman kini hilang begitu saja.Kuncup-kuncup bunga yang segar kini tak lagi nampak.Orang-orang yang dahulu bebas menghirup udara yang segar,kini mulai berlombaa mengenakan masker pelindung,mereka seperti buruh-buruh pabrik yang takut terkenaracun dari udara dalam pabrik.
Itu artinya kita sekarang tlah terbatasi,terkungkung dalam alam bebas ini.Tak seperti dulu lagi,karena sekarang bukanlah dulu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun