Mohon tunggu...
Mula Damai
Mula Damai Mohon Tunggu... tech writter

tech

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Menghindari Distraksi dan Meningkatkan Fokus di Kantor

20 Agustus 2025   03:03 Diperbarui: 20 Agustus 2025   03:03 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Menghindari Distraksi dan Meningkatkan Fokus di Kantor

Halo! Nama saya Mula, dan saya ingin berbagi pengalaman dan tips tentang bagaimana cara menghindari distraksi dan meningkatkan fokus kita saat bekerja di kantor. Dalam era digital ini, tantangan untuk mempertahankan produktivitas semakin besar. Salah satu faktor utama adalah hadirnya berbagai distraksi, terutama dari smartphone kita. Mari kita bahas lebih dalam.

1. Memahami Distraksi di Tempat Kerja

Tidak bisa dipungkiri, distraksi adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan profesional kita. Penelitian menunjukkan bahwa smartphone menjadi penyebab utama distraksi di kantor. Menurut survei yang dilakukan oleh Liputan6 (2023), **55% manajer melaporkan smartphone sebagai penyebab utama distraksi**. Selain itu, banyak dari kita menghabiskan waktu lebih dari **dua jam setiap hari** hanya untuk mengatasi distraksi ini, menurut data dari survei CareerBuilder.

2. Dampak Distraksi Terhadap Fokus dan Produktivitas

Saat kita teralihkan dari tugas utama, bukan hanya waktu yang terbuang, tapi juga energi dan semangat kita. Dr. Larry Rosen, dalam penelitiannya, mencatat bahwa rata-rata karyawan hanya mampu fokus sekitar **3 menit** pada satu tugas. Setelah terganggu, untuk kembali ke keadaan semula bisa memakan waktu hingga **20 menit**.

Statistik Terkait Distraksi

  • Ada **hubungan negatif antara adiksi smartphone dan produktivitas kerja** (Herdiana et al., 2020).
  • Rata-rata orang memeriksa ponsel sebanyak **47 kali sehari** (Deloitte).
  • Penggunaan smartphone berlebihan dapat menyebabkan **prokrastinasi** dan **absent-mindedness**.

3. Strategi Menghindari Distraksi

Berikut beberapa strategi yang bisa saya terapkan untuk mengurangi distraksi dan meningkatkan fokus:

  1. Menetapkan Waktu Khusus untuk Komunikasi: Saya biasanya mengatur waktu spesifik untuk memeriksa email dan pesan. Ini memastikan bahwa saya tidak terganggu oleh notifikasi sepanjang hari.
  2. Jauhkan Smartphone: Selama saya bekerja, saya mencoba menyimpan smartphone di tempat yang tidak mudah dijangkau atau bahkan mematikannya.
  3. Atur Notifikasi: Saya hanya mengaktifkan notifikasi yang penting. Ini membantu mengurangi interupsi yang tidak perlu.
  4. Gunakan Teknik Pomodoro: Saya menemukan bahwa teknik ini membantu saya fokus selama 25 menit, diikuti dengan istirahat singkat.

4. Kesimpulan

Meningkatkan fokus dan menghindari distraksi di tempat kerja memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hasilnya bisa sangat bermanfaat. Mengatur waktu untuk komunikasi, menjauhkan smartphone, dan menerapkan strategi fokal adalah langkah-langkah yang bisa saya coba.

5. Takeaways

  • IDistraksi sebagian besar berasal dari penggunaan smartphone.
  • Mengatur waktu dan ruang kerja sangat penting.
  • Strategi seperti Teknik Pomodoro dapat sangat membantu meningkatkan produktivitas.

6. Naikkan Produktivitas dengan Widya Notulensi

Untuk membantu saya lebih produktif, saya juga menggunakan Widya Notulensi. Ini adalah AI yang secara otomatis membuat notulen rapat dengan beberapa fitur menarik:

  • Pembuatan notulen rapat otomatis, termasuk ringkasan, poin penting, dan transkripsi.
  • Integrasi dengan Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams untuk kemudahan penggunaan.

Dengan menggunakan Widya Notulensi, saya dapat lebih fokus pada pekerjaan penting saya tanpa terjebak dalam mencatat saat rapat.

Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda! Mari kita tingkatkan produktivitas bersama-sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun