Cybercrime Membuat Takut Masyarakat

Pada tanggal 27 oktober 2022, para mahasiswa dan mahasiswi (Fisip) Universitas Muhammadiyah Jakarta menghadiri  sebuah acara podcast @america yang diselenggarkan di Pasific Place, Jakarta. @america adalah wadah bagi kaum muda untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang Amerika Serikat dan berbagi gagasan mengenai beragam isu yang diminati baik oleh masyarakat Amerika maupun Indonesia. 

Acara ini dipandu oleh moderator Maureen de haan (Sales Director, NTT Indonesia Technology) dan menghadirkan 3 pembicara yaitu Priyo Jatmiko (Banking Architect, IBM Indonesia) dan Joshua Stankus (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency, Department of Homeland Security) serta Paramita Sari (Cybersecurity Consultant) yang bergabung lewat zoom. 

Dimana dalam acara tersebut bertemakan keeping your money save online membahas tentang cyber criminal dimana kita harus merasa aman dalam menggunakan teknologi khususnya media sosial yang saat ini sedang menjadi tumpuan dalam mempermudah segala aktivitas manusia.

kini banyak orang yang masih lalai dan belum memahami lebih jauh bagaimana dia bisa terhindar dari kasus phishing, khususnya dalam menggunakan applikasi banking atau e-commerce yang sangat riskan dalam hal tersebut.

Apa yang sangat diincar oleh pelaku cybercrime? ini adalah  tindak kriminal yang dilakukan didunia maya dan banyak terjadi diarea financial institution atau perbankan, ini memang sering terjadi bisa kita lihat pada tahun 2020 pada bulan Maret  pernah terjadi  dimana pelaku kejahatan cyber menargetkan salah satu marketplace besar di Indonesia, yaitu data user Tokopedia dicuri dan diduga pelaku peretas berasal dari Pakistan (Mukaromah, 2020). 

Awalnya, akun Twitter Under the Breach mempublikasi twit berisi penjelasan bahwa hacker telah mencuri 15 juta data pengguna Tokopedia yang dikoleksi dalam dua bulan dan peretasan ini terjadi pada Maret 2020.Kemudian, akun yang sama melaporkan temuan lainnya bahwa ada total 91 juta pengguna Tokopedia yang dijual di situs Raid Forums. Dengan laporan ini, berarti ada tambahan 76 juta data pengguna Tokopedia yang dimiliki oleh peretas.Data tersebut dijual di pasar gelap internet dengan harga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 75,8 juta.

sebagai pemiik akun di e-commerce kita harus lebih berhati-hati dalam penggunaan akun. Faktor keamanan perlu mendapatkan perhatian yang cukup untuk meminimalkan potensi penyalahgunaan akun contoh cybercrime yang sering terjadi yaitu Malware in the browser (MIB)  teknik pembobolan rekening internet banking dengan memanfaatkan software jahat (malware) yang telah menginfeksi browser internet nasabah.  

Dan ada juga Phishing yaitu tindakan meminta (memancing) pengguna komputer untuk mengungkapkan informasi rahasia dengan cara mengirimkan pesan penting palsu, dapat berupa email, website, atau komunikasi elektronik lainnya.

Bagaimana melindungi diri Anda dari kejahatan dunia maya? Berikut adalah beberapa tips yang masuk akal untuk melindungi komputer dan data pribadi Anda dari kejahatan dunia maya:

• Tetap perbarui perangkat lunak dan sistem operasi
• Gunakan perangkat lunak anti-virus dan tetap perbaru
• Gunakan kata sandi yang kuat, Pastikan untuk menggunakan kata sandi yang kuat sehingga orang tidak akan menebaknya dan tidak merekamnya di mana pun.
• Jangan pernah membuka lampiran di email spam
• Jangan mengklik tautan di email spam atau situs web yang tidak tepercaya
• Jangan memberikan informasi pribadi kecuali aman
• Hubungi perusahaan secara langsung tentang permintaan yang mencurigakan
• Perhatikan URL situs web mana yang Anda kunjungi
• Awasi laporan bank Anda

Kejahatan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Kejahatan cybercrime. tidak semua orang memiliki kemampuan untuk melakukan kejahatan ini, kejahatan ini dilakukan oleh profesional di dalam bidang tersebut yang menjadikan banyak orang sangat waspada terhadap hal ini. Kita sebagai manusia yang menggunakan teknologi tersebut harus waspada terhadap cybercrime. Rasa Aman dalam berkomunikasi didalam dunia maya saat ini sangatlah penting dan berpengaruh terhadap psikiologi seseorang. Dengan adanya rasa aman maka akan terbentuk rasa percaya seseorang dalam berkomunikasi khususnya di media sosial dan sebaliknya apabila tidak adanya rasa aman maka akan membuat ketakutan dan ketidakpercayaan yang timbul pada  seseorang yang menggunakan media sosial tersebut.