Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Potensi Paslon dalam Pilkada di Tengah Pandemi Corona

4 Desember 2020   09:03 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:32 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrated by; bbc.com

Berdasarkan secuil rekam jejak paslon yang penulis ketahui, dari berbagai informan, baik google, tim sukses, teman serta pengamatan langsung. Semua paslon baik, walau buruk dari penilaian paslon/orang lain. Untuk itu membahas tentang kebaikan itu lebih penting versiku daripada sibuk mengurus aib orang lain, lebih jadikan rujukan dan disimpan sebagai pelajaran, kan.

Kembali pada peluang pilkada, semua pasti optimis dengan paslon masing-masing. Dan semua berpeluang untuk menang. Baik secara terhormat atau sebaliknya. Menjadi pemenang terhormat atau kalah terhormat, ini baru di apresiasi buat generasi berikutnya.

Memahami program kerja serta rekam jejak penting. Biar tidak di PHP atau kena Prank. Merujuk dari beberapa calon yang ada. Ada beberapa latar belakang yang mesti disimak.

  • Pendidikan, hal ini penting tidak bisa tidak buat untuk calon, tanpa pendidikan yaitu penegetahuan sangat gamang, kan. Bagaimana daerah ini nantinya jika ia yang mimpin, orang yang tidak memiliki ide besar.
  • Profesi, hal ini juga prihal penting. Karena pemerintahan adalah menyangkut dengan manjemen dan system. Jadi profesi seseorang menentukan bagaimana menata tatakerja dan tata kelola dengan bermodalkan pekerjaan yang dilakoni selama ini, bisa jadi parameter dalam melakukan perubahan.
  • Pengalaman, dalam istilah jam tayang.  Sebenarnya pengalaman adalah akumulasi dari point satu dan dua. Tegasnya, pengalaman seseorang berpotensi besar membuat terobosan baru serta membangun link lebih luas lagi. Slah satunya menarik investor luar mungkin, tuk berinvestasi.

Dan juga ada beberapa hal yang mesti untuk dipersoalkan dalam menggunakan hak suara kita, versiku;

  • Istilah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) isu seksi di setiap drama politik
  • Usia, seperti perumpamaan siapa yang paling banyak makan garam. Mau tua atau muda, monggo berkompetisi, sing penting sehat caranya.
  • Gender, wanita atau pria silahkan. Jika ada yang meragukan wanita , entar tak laporin toh ama wonder woman, biar dicambuk tu orang, hehehe

Berdasarkan hal ini, semua paslon Rejang Lebong berpotensi untuk menang. Dari segi pendidikan semua mengenyam pendidikan perguruan tinggi. Dari sisi pekerjaan, semua melakoni pekerjaan, baik birokrat, politisi, pengusaha, aparat. Jelas punya pengalaman besar tuk memajukan daerah.

Sebuah mimpi, semoga yang terpilih adalah orang yang terbaik. Dan buat yang belum terpilih menunjukan jiwa kstaria, yaitu  rebutan menjadi pertama menyampaikan ucapan selamat buat siapa yang menang.  Dan tetap mendukung apapun kebijakan pemimpin baru.

Hakikatnya, semua orang memiliki kontribusi besar buat memajukan daerah atau bangsa ini, terlepas apapun posisinya. Tidak mesti loh harus jadi orang nomor satu, kan. Seperti kuli bangunan, tukang pos, semua punya andil.

Pilkada ditengah Pandemi

Ini bukan rahasia umum lagi. Ditengah hiruk pikuknya pilkada, pandemi corona adalah sebuah ancaman penting untuk dipertimbangkan. Dan tidak bisa dianggap sepele. Jangan sampai wabah berbahaya ini mempengaruhi usaha pemerintah selama ini dalam penanggulangan virus.enjadi sia-sia.

Ingat peristiwa yang beberapa bulan lalu dimana aksi mahasiswa berunjuk rasa pasca ditetapkannya undang-undang cipta kerja. Prihal penting menjadi sebuah kajian dalam pelanggaran protokol kesehatan.

Alih-alih korona akan usai, bisa jadi pilkada menjadi titik keefektifan penyebaran covid19 . Nah, buat pemerintah dan penyelenggara. Ini harus dipertimbangkan, jangan ada antara pilkada dan corona saat ini adalah simalakama buat pemilih dalam menggunakan hak suara.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun