Mohon tunggu...
ahmad mukhtar Jaiz
ahmad mukhtar Jaiz Mohon Tunggu... Guru - penerus Risalah Nabi

Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa Dunia Sementara Akhirat selamanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Nasehat Langkah 14-26

21 Februari 2018   13:18 Diperbarui: 21 Februari 2018   13:25 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ambil pahat diatas kawat,

Ukiran jepara motif istana.

Perilaku jahat jangan dibuat,

Hidup sengsara mati merana.

Udang kara di kedai cina,

Ambil sekerat sayang terjatuh.


Hidup sengsara mati merana,

Kawan dan sahabat pergi menjauh.

Ambil sekerat sayang terjatuh.

Cari lagi untuk berbuka.

Kawan dan sahabat pergi menjauh,

Kemana pergi orang tak suka.

Ambil pahat diatas kawat,

Buat ukiran raja sehari.

Perilaku jahat jangan dibuat,

bisa merugikan diri sendiri.

Terang lampu cahaya lanting.

Lampu bersinar tiada berhenti.

Mencari ilmu sangatlah penting,

Jangan belajar separuh hati.

Ikan dijamu kepara tamu,

Ikan dibakar si anak dara.

Mencari ilmu janganlah jemu,

Terus belajar rajin bertanya.

Pergi meramu berlampu lilin,

Meramu ikan sambil menetas.

Mencari ilmu biarlah rajin,

Jangan tuan bersikap malas.

Meramu ikan sambil menetas,

Sudah meramu jangan ditangguh

Jangan tuan bersikap malas,

Menuntut ilmu bersungguh-sungguh.

Sudah meramu jangan ditangguh,

Ikan disayat ikan gelampai.

Menuntut ilmu bersungguh-sungguh.

Segala hajat pasti tercapai.

Petang hari pasang setanggi,

Harum baunya beli di Daik.

Ilmu dicari tidakkan rugi,

Selalu diguna berbuat baik.

Tebang tebu ditepi serai,

Tanahnya tandus tidak berhujan.

Menuntut ilmu biar selesai,

Jangan putus ditengah jalan.

Sangkut sarung diatas ranting,

Tiba pangkalan jongkong diikat.

Mencari ilmu sangat penting,

Buat bekalan dunia akhirat.

Kabupaten baru di pulau tujuh,

Anambas sebutan mudah diingat.

Kepada guru hendaklah patuh,

Supaya pelajaran dapat melekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun