Mohon tunggu...
Muji Setiyo
Muji Setiyo Mohon Tunggu... Professor in Mechanical and Automotive Engineering UNIMMA

Muji Setiyo adalah dosen dan peneliti aktif di Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang - Kampus Unggulan Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kearifan Lokal: Cara Jitu Tembus Jurnal Internasional Bereputasi

11 Agustus 2025   06:29 Diperbarui: 11 Agustus 2025   06:29 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kearifan Lokal: Cara Jitu Tembus Jurnal Internasional Bereputasi (Sumber: https://muji.blog.unimma.ac.id/)

Kalau kita bicara publikasi di jurnal bereputasi seperti Scopus, banyak orang langsung membayangkan penelitian dengan alat super canggih, laboratorium berteknologi tinggi, dan dana riset yang melimpah. Pertanyaannya, bagaimana kalau kita tidak punya semua itu? Apakah peluang kita langsung hilang?

Tidak juga. Justru di sinilah kearifan lokal bisa menjadi "senjata rahasia" yang membuat riset kita menonjol.

Kenapa Kearifan Lokal Penting?

Bayangkan kita ikut pertandingan. Kalau lawan kita adalah peneliti-peneliti dari negara maju dengan fasilitas kelas dunia, dan kita memilih bertarung di jalur yang sama, peluang menang tentu tipis. Tapi kalau kita memilih jalur berbeda, sesuatu yang mereka tidak punya, kita bisa unggul.

Indonesia punya modal besar: kekayaan hayati, kebudayaan, adat, pengetahuan tradisional, sampai potensi unik di tiap daerah. Semua ini tidak bisa mereka tiru. Inilah yang disebut uniqueness, nilai jual yang membuat artikel kita dilirik oleh editor jurnal.

Rahasia Nilai Sebuah Artikel

Artikel ilmiah itu pada dasarnya adalah cara kita menuangkan gagasan. Kalau dulu ide ditulis di prasasti, sekarang kita menaruhnya di jurnal. Yang penting: gagasan harus kuat, dan data berfungsi untuk memverifikasinya.

Ada dua hal yang menentukan nilai gagasan:

  1. Novelty: kebaruan ide kita.

  2. Kontribusi:  manfaat nyata riset bagi ilmu pengetahuan atau kehidupan.

Kalau dua-duanya tinggi, itu luar biasa. Tapi kalau salah satu kurang, pastikan yang lain menonjol.

Jangan Lupa Presentasi Artikel

Sayangnya, banyak penelitian bagus gagal terbit bukan karena idenya lemah, tapi karena presentasi yang buruk, struktur tulisan berantakan, gambar tidak jelas, atau bahasa Inggris yang kurang tepat. Editor jurnal bereputasi itu seperti juri yang menginginkan sajian rapi di meja mereka. Jadi, tiga elemen, novelty, kontribusi, dan presentasi, harus bersinergi.


Bagi peneliti Indonesia, kearifan lokal bukan hanya warisan budaya, tapi juga peluang emas di dunia ilmiah global. Dengan mengangkatnya dalam riset, memolesnya menjadi gagasan yang punya kebaruan atau kontribusi kuat, dan menyajikannya dengan rapi, peluang menembus jurnal bereputasi akan semakin besar.

Kadang, untuk menang, kita tidak perlu bertarung di arena yang sama, cukup menciptakan arena kita sendiri.

muji.blog.unimma.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun