Sejak ada SINTA, saya cukup sering mendengar pernyataan seperti:
- "Ini jurnal SINTA 2."
- "Kami sedang menulis untuk jurnal yang terakreditasi SINTA."atau bahkan,
- "Susah cari jurnal SINTA yang gratis."
Saking seringnya, istilah jurnal SINTA seolah menjadi nama resmi yang diakui secara nasional. Tapi mari kita jujur, apakah benar ada yang namanya jurnal SINTA?
Jawabannya: tidak ada.
Ya, Anda tidak salah baca. Tidak ada jurnal yang namanya "jurnal SINTA". Yang ada adalah jurnal terakreditasi nasional, dan peringkat akreditasinya dimuat di dalam sistem bernama SINTA, singkatan dari Science and Technology Index.
SINTA Itu Apa Sih?
SINTA adalah sistem informasi berbasis web yang dikelola oleh Kemdikbudristek (dulu Kemenristekdikti). Di dalamnya tersimpan data tentang kinerja publikasi ilmiah dosen, peneliti, institusi, dan juga jurnal. Salah satu fitur yang paling sering diakses di SINTA adalah daftar jurnal ilmiah yang telah terakreditasi nasional, lengkap dengan peringkatnya dari 1 hingga 6.
Nah, karena SINTA menjadi sumber informasi utama, akhirnya banyak yang menyebut jurnal berdasarkan peringkat SINTA-nya. Misalnya: "jurnal SINTA 1" atau "SINTA 4". Padahal, ini bukan penyebutan yang tepat.
Siapa yang Mengakreditasi?
Bukan SINTA.
SINTA tidak punya wewenang mengakreditasi jurnal. Ia hanya memuat data. Yang memberikan akreditasi adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, melalui proses penilaian yang diatur dalam Permenristekdikti Nomor 9 Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah.
Jadi, ketika sebuah jurnal lolos akreditasi, statusnya diumumkan melalui SINTA. Tapi SINTA sendiri bukan lembaga pengakreditasi, bukan juga penerbit jurnal.
Sebutan yang Tepat: "Jurnal Terakreditasi Nasional Peringkat 1 sampai 6"