Siapa sangka, sesuatu yang tampak sepele seperti kulit jeruk ternyata bisa menghasilkan efek yang cukup mengejutkan ketika bertemu dengan api. Dalam sebuah eksperimen sederhana yang saya lakukan bersama Bu Fungki, kami mencoba mengungkap fenomena kecil, apakah betul Kulit Jeruk Bisa Bikin Api Meledak? Awalnya, kami hanya ingin mengulang eksperimen kecil yang pernah kami lakukan sebelumnya, menyemprotkan kulit jeruk ke arah api. Tapi kali ini, kami menggunakan jeruk berukuran besar seperti jeruk Bali. Hasilnya? Api yang muncul jauh lebih besar dan lebih eksplosif!
Eksperimennya sangat mudah dilakukan: ambil kulit jeruk, arahkan ke api, lalu pencet. Saat minyak dari kulit menyemprot dan mengenai nyala api, terjadi semburan kecil yang cukup besar. Bagi yang belum pernah mencoba, ini bisa terasa seperti sulap. Namun tentu saja, di balik efek dramatis itu, ada penjelasan ilmiah yang menarik.
Limonin: Si Biang Api dari Kulit Jeruk
Bu Fungki, dosen Teknik Mesin di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), rekan saya yang berlatar belakang kimia, menjelaskan bahwa kulit jeruk mengandung senyawa bernama limonin. Senyawa ini ada dalam minyak atsiri yang tersebar di permukaan kulit jeruk. Ketika kulit dipencet, minyak ini menyebar dalam bentuk aerosol ke udara. Nah, limonin memiliki dua ikatan rangkap dalam struktur molekulnya, salah satunya berada dalam struktur siklik (seperti cincin karbon). Ikatan-ikatan ini sangat reaktif terhadap oksigen. Begitu bertemu dengan api, senyawa tersebut terbakar dengan cepat dan menghasilkan efek semburan yang kita lihat. Yang menarik, ternyata ikatan rangkap yang berada dalam struktur siklik lebih reaktif, sehingga menimbulkan api yang lebih besar dibanding jeruk biasa.
Ilmu di Balik Kehidupan Sehari-hari
Eksperimen ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bisa kita temukan dalam hal-hal sederhana di sekitar kita. Sesuatu yang tampaknya biasa, seperti kulit jeruk, ternyata menyimpan reaksi kimia yang menarik saat bersentuhan dengan api. Tentunya, bagi siapa pun yang ingin mencoba ini di rumah, lakukan dengan sangat hati-hati dan sebaiknya di bawah pengawasan orang dewasa, ya. Kalau kamu pernah mencoba eksperimen serupa, atau punya pengalaman lain terkait sains sederhana di rumah, yuk berbagi di kolom komentar. Atau mungkin kamu punya ide eksperimen lain yang bisa kami coba di kesempatan berikutnya?
muji.blog.unimma.ac.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI