Mohon tunggu...
Muhammad Jasrif Teguh
Muhammad Jasrif Teguh Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi manajemen stratejik, farmasi dan healthcare

Founder IDN-Pharmacare Institute, Apoteker, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

8 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Booster, di Tengah Bayang-bayang Omicron

8 Januari 2022   10:59 Diperbarui: 12 Januari 2022   07:05 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemberian vaksin booster (sumber : KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Lonjakan kasus Omicron di banyak negara telah memunculkan kekhawatiran bagi masyarakat dunia akan dampak lebih lanjut dari Omicron. Tak terkecuali di Indonesia. Upaya pemberian vaksin booster menjadi harapan untuk mengatasi hal tersebut.

Sepanjang 2021 telah disuntikkan sebanyak 280 juta dosis vaksin COVID-19. Hingga 31 Desember 2021, vaksin dosis 1 telah disuntikkan sebanyak 165,2 juta dosis, lalu dosis 2 sebanyak 113,8 juta dosis, dan kemudian dosis 3 sebagai vaksin booster untuk tenaga kesehatan telah disuntikkan sebanyak 1,3 juta dosis.

Secara global, WHO menyatakan bahwa dari data yang ada saat ini tidaklah cukup untuk menilai dampak kekhawatiran varian baru Omicron terhadap efektivitas vaksin, khususnya terhadap penyakit parah dan usia lanjut.

Oleh karena itu, pemerintah telah mengumumkan akan memberikan akan memberikan vaksin dosis ketiga Covid-19 atau yang dikenal sebagai vaksin booster ke masyarakt. Berikut 10 hal yang perlu diketahui tentang vaksin booster tersebut.

Pertama, alasan pemberian vaksin booster. Penelitian WHO menyebutkan bahwa penularan varian omicron masih dapat menginfeksi orang yang sudah mempunyai kekebalan dari vaksinasi maupun dari infeksi yang diderita sebelumnya.

Tetap terdapat kemungkinan untuk varian omicron dapat lolos dari imunitas tubuh yang sudah terbentuk. 

Studi lainnya menyatakan bahwa antibodi spesifik yang terbentuk berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap Omicron namun jenis kekebalan lain masih mampu melindungi.

Kedua, tujuan pemberian vaksin booster. BPOM menjelaskan bahwa booster diberikan bertujuan untuk  meningkatkan titer antibodi yang telah menurun setelah suntikan primer dosis satu dan dua. 

Diharapkan dengan kapasitas antibodi yang terbentuk lebih tinggi lagi bisa melindungi dalam menghadapi apa pun jenis varian virus yang berkembang.

Ketiga, siapa sasaran vaksin booster. Kemenkes menetapkan sasaran orang mendapatkan dosis satu dan dua secara lengkap terlebih dahulu, baru kemudian penambahan dengan vaksinasi ketiga, jadi ini bukan kewajiban dosis ketiga tetapi tambahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun