Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diseminasi Informasi oleh Orang-orang di Blogger Anging Mammiri*

25 November 2016   08:53 Diperbarui: 25 November 2016   09:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Workshop Blogging Anging Mammiri | dok. Kelas Kepo (kelaskepo.org)

“setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru” Roem Toepatimasang.

Setidaknya, itulah penggambaran yang bisa diberikan pada perkumpulan kreatif satu ini. Tidak ada yang disebut sebagai guru, karena semua orang bisa berbagi apa saja. Juga tidak dikenal ada satu tempat pasti untuk belajar, karena belajar boleh mengambil tempat dimanapun. Dan makannya bisa beragam, asal murah. Barangkali itu selintas gaya komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri. Hehe.

Didirikan pada 25 November satu dasawarsa silam dan tetap guyub hingga sekarang, tentunya bukan upaya yang mudah. Hingga hari ini, nyaris sepuluh tahun semenjak angingmammiri.org diumumkan ke publik sebagai ‘tempa’ kumpulna blogger Makassar’.

Anging Mammiri sendiri memiliki arti literer ‘Angin Sepoi-Sepoi’. Apakah penamaan ini ada kaitannya dengan lagu daerah Makassar? Atau barangkali proksimiti para pengagas yang ingin selalu terngiang dengan hembusan sepoi-sepoi angin di Pantai Losari?

Terlepas dari sejuknya penamaan itu, komunitas ini memang diharapkan agar para pegiat –blogger/netizen- yang bekerja di dalamnya selalu saling memberikan angin sejuk untuk senantiasa begiat menulis, menyebarkannya dengan semangat positif, dan menjaga atmosfer itu tetap dalam koridornya: perkabaran ala warga kota. 

Menulisnya boleh hal apa saja, tidak ada batasan dalam hal ini. Namun karena yang menjadi ‘pokok’ -kota Makassar- dan ‘tokoh’ -orang Makassar-, maka berita-berita yang bersebaran dan tumpah ruah tentu tidak terlepas dari konten lokal. Gawai dan media sosial yang terserak di dalamnya semakin memudahkan proses diseminasi atau persebaran berita-berita tersebut.

Tentang Sulawesi Selatan, khususnya kota Makassar, tentang kulinernya, budayanya, wisatanya, permainan tradisional, kisah warga biasa, kisah warga kelas atas, pergumulan yang terjadi di dalamnya, dan beragam informasi yang menggugah dan inspiratif yang digali dari berkelindannya hubungan antara warga, kota, dan pemerintahnya. Macam-macamlah.

Informasi ini dikemas menarik dengan gaya bahasa ala warga yang spontan, inspiratif, digali dari beragam sudut pandang, dan terkadang cukup bernas. Katakanlah, kita mengambil contoh dua blogger teraktif dan populer di kalangan blogger di Makassar. Pertama Lelakibugis.net yang dikelola Om Lelaki Bugis, kadang disapa Om LeBug. Selanjutnya ada Daenggassing.com yang dijaga dan dipelihara oleh Om Ipul atau Kak Ipul.

Teman-teman bisa melihat tulisan-tulisan di dalamnya rajin menyinggung masalah-masalah perkotaan atau urban trendyang lagi merebak. Yang juga selalu ditunggu oleh ummat-nya kedua tokoh ini adalah ketika mereka mengulas tentang suatu tempat budaya, kuliner, atau tentang tips dan trik nge-blog yang kreatif.

Dikemudian hari, sejumlah orang di Anging Mammiri menjadi pengelola Kelas Menulis Kepo, termasuk Om LeBug dan Kak Ipul. Wadah belajar alternatif ini merupakan tempat berlatih nge-blog secara intensif dalam kurun waktu tiga bulan bagi para blogger Makassar. Diutamakan bagi yang serius ingin meningkatan kualitas konten tulisan dan laporan-laporannya yang ala ‘warga biasa’. Pertemuan dilakukan sekali seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun