Pertanian dan Perikanan
Sektor pertanian dan perikanan, dengan udang, ikan air tawar, dan padi sebagai komoditas unggulan , memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDRB Gresik. Namun, ironisnya, sektor ini juga menjadi penyumbang inflasi terbesar di kabupaten. Keterkaitan antara kontribusi PDRB yang positif dan peran sebagai pemicu inflasi menunjukkan adanya kerentanan dan inefisiensi dalam rantai pasokan. Hal ini bukan hanya masalah produksi yang rendah, tetapi juga ketidakstabilan pasokan, mungkin karena metode tradisional yang sensitif terhadap perubahan iklim atau kurangnya hilirisasi.
Untungnya, benih-benih inovasi sudah tumbuh di Gresik. Inovasi teknologi pertanian dan perikanan modern seperti akuaponik dan penggunaan Internet of Things (IoT) untuk memantau kualitas air telah dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Selain itu, ada program
Corporate Social Responsibility (CSR) seperti Tawangargo Smart-Eco Farming Village dari Petrokimia Gresik yang berhasil mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik dan menciptakan produk hilir seperti mi sayur. Inisiatif ini menawarkan solusi langsung untuk mengatasi inefisiensi, menciptakan stabilitas pasokan, dan menambah nilai ekonomi melalui hilirisasi. Tugas pemerintah adalah memfasilitasi dan mengkapitalisasi inisiatif-inisiatif ini dalam skala yang lebih luas, termasuk melalui program pelatihan untuk petani milenial, sejalan dengan program nasional.
Lingkungan dan Keberlanjutan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Gresik pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun masih berada dalam kategori "sedang". Peningkatan ini merupakan sinyal positif bahwa upaya kolektif telah membuahkan hasil, namun status "sedang" menjadi peringatan bahwa pembangunan ekonomi dan lingkungan belum sepenuhnya seimbang. Model pembangunan saat ini berisiko menciptakan dampak lingkungan jangka panjang yang mahal.
Menerapkan konsep industri hijau tidak hanya untuk memenuhi tuntutan regulasi, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing global. Investor kini mencari kawasan industri yang efisien dalam penggunaan sumber daya dan memiliki emisi rendah. Posisi Gresik sebagai kawasan industri terkemuka memberikan peluang unik untuk menjadi percontohan
Green Industrial Park dengan memanfaatkan insentif yang ada. Strategi ini selaras dengan agenda nasional, di mana pemerintah berkomitmen untuk menyediakan insentif pajak hijau dan memprioritaskan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia.
Tantangan Prioritas dan Rencana Aksi 10 Tahun
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mewujudkan visi Gresik Gemilang 2035, disusunlah rencana aksi yang terstruktur dalam tiga fase.
Fase 1: Jangka Pendek (Tahun 1-3) - Membangun Fondasi dan Menanggulangi Masalah Mendesak