Mohon tunggu...
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS)
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS) Mohon Tunggu... Dosen - Wakil Direktur Akademik

I am a seasoned professional with a strong background in accounting and management, actively seeking opportunities to leverage my expertise in these areas. Over the course of my career, I have consistently pursued continuous self-improvement by obtaining various relevant certifications. My proficiency extends to developing training programs, crafting new lessons, and creating engaging activities aimed at enhancing learning experiences. In addition to my hands-on experience, I am actively involved in the field of research. I contribute to the development of learning modules and design financial applications that align with industry best practices. My commitment to staying abreast of the latest trends and advancements in accounting and management reflects my dedication to professional growth and ensuring that my skills remain at the forefront of the industry. I am enthusiastic about contributing my skills and knowledge to a dynamic work environment, where I can make a meaningful impact through my expertise in accounting, management, and innovative educational approaches.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

20% APBN untuk Pendidikan: Menuju Masa Depan Cerah dengan IPM Tinggi

5 Februari 2024   11:25 Diperbarui: 5 Februari 2024   11:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

20% APBN untuk Pendidikan: Menuju Masa Depan Cerah dengan IPM Tinggi

Pendidikan tidak hanya menjadi fondasi pembangunan sebuah bangsa, melainkan juga penentu arah masa depannya. Dengan komitmen luar biasa, pemerintah telah menyisihkan sebanyak 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp608,3 triliun pada tahun 2023 untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengarahkan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berbudaya.

Pentingnya dana pendidikan yang signifikan ini menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang lebih tinggi. IPM, sebagai indikator komposit, memperhitungkan kesehatan, pendidikan, dan aspek ekonomi. Dengan target IPM 77,70 pada tahun 2045, perlu ada fokus khusus pada berbagai dimensi pembangunan manusia.

Peningkatan kualitas pendidikan adalah agenda utama, yang melibatkan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan. Penguatan kurikulum dan perluasan akses pendidikan berkualitas ke seluruh pelosok Indonesia menjadi langkah kunci untuk memastikan tidak ada lagi wilayah terpinggirkan dari manfaat pendidikan.

Tidak kalah penting, derajat kesehatan masyarakat juga harus diperhatikan dengan serius. Langkah-langkah meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, program promotif dan preventif, serta perhatian khusus terhadap gizi masyarakat menjadi esensi untuk mencapai keseimbangan pembangunan manusia yang holistik.

Peningkatan pendapatan masyarakat adalah hasil yang diinginkan, dan untuk mencapainya, peningkatan peluang kerja, pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat perlu diutamakan. Pemerataan distribusi pendapatan juga menjadi fokus untuk mengentaskan kemiskinan dan merangsang pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Kunci dari semua upaya ini adalah pengelolaan dana pendidikan yang transparan dan akuntabel. Dengan lebih dari separuh anggaran pendidikan (58%) dikelola oleh pemerintah daerah, transparansi menjadi langkah krusial. Informasi anggaran pendidikan harus dipublikasikan secara terbuka, mudah diakses, dan dapat dipahami oleh masyarakat umum.

Selain transparansi, akuntabilitas penggunaan dana juga menjadi pokok. Penggunaan dana harus efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas. Masyarakat perlu memiliki kepercayaan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan dalam pendidikan berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan bangsa.

Partisipasi masyarakat adalah kunci kesuksesan dalam upaya ini. Masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan dana pendidikan. Dengan partisipasi aktif masyarakat, kesempatan untuk menemukan solusi inovatif dan efektif dalam meningkatkan pendidikan di tingkat lokal menjadi lebih besar.

Bersama pemerintah, stakeholder pendidikan, dan masyarakat harus bersatu padu dalam mengawal pengelolaan dana pendidikan. Ini dapat dilakukan dengan memantau perkembangan informasi tentang anggaran pendidikan melalui sumber resmi, mengajukan pertanyaan kepada pemerintah daerah atau sekolah, dan melaporkan penyimpangan yang mungkin ditemui.

Saatnya masyarakat turut ambil bagian dalam monitoring dan evaluasi penggunaan dana pendidikan. Dukungan terhadap kegiatan yang bertujuan menilai efektivitas penggunaan dana pendidikan dapat membentuk sinergi positif antara pemerintah dan masyarakat, mengoptimalkan manfaat dari setiap investasi pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun