Mohon tunggu...
Muh Zadit
Muh Zadit Mohon Tunggu... Penulis - Blogger SEO Copywriting
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyiar kreatif dalam pemasaran online, menjangkau audiens luas secara organik, dengan konten sosial media, jurnalistik & SEO blogging, untuk mendominasi pencarian Google, membangun brand awareness, memikat pembaca potensial.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menggugat Paradigma: Mengapa ASI Eksklusif Bukan Pilihan Terbaik Ibu?

24 Agustus 2023   10:48 Diperbarui: 24 Agustus 2023   10:50 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rspermata.co.id - Mengapa harus ASI  Eksklusif?

ASI Eksklusif: Antara Tradisi atau Revolusi dalam Perawatan Bayi? Dalam dunia ibu-ibu, topik yang selalu mengemuka adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Telah menjadi konvensi umum bahwa memberikan ASI eksklusif adalah tanda cinta dan kepedulian terbesar yang dapat diberikan kepada bayi. 

Namun, apakah benar ASI eksklusif adalah pilihan terbaik untuk semua ibu? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pandangan kontroversial yang menantang pandangan mainstream mengenai ASI eksklusif.

Tidak dapat disangkal bahwa ASI memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa bagi bayi. Kaya akan nutrisi dan antibodi, ASI membantu membangun sistem kekebalan bayi dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Namun, apakah setiap ibu memiliki kebutuhan dan kondisi yang sama untuk memberikan ASI eksklusif?

Dalam era modern yang penuh tekanan, peran ibu telah berkembang menjadi lebih kompleks daripada sebelumnya. Banyak ibu bekerja di luar rumah, menanggung tanggung jawab finansial keluarga, dan tetap berusaha menjalankan peran domestik yang tradisional. Bagi sejumlah ibu, mempertahankan ASI eksklusif dapat menjadi beban tambahan yang berlebihan.

Tentu saja, ada yang berpendapat bahwa semangat dan dedikasi adalah segalanya. Namun, kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa dalam banyak kasus, pemberian ASI eksklusif dapat berdampak pada kesejahteraan mental ibu. 

Tekanan untuk menyusui secara eksklusif dapat menciptakan rasa bersalah dan ketidakmampuan pada ibu yang mungkin sudah merasa lelah dan terbebani.

Selain itu, perlu diakui bahwa tidak semua ibu memiliki pasokan ASI yang melimpah. Meskipun ada berbagai teknik dan metode untuk meningkatkan produksi ASI, kenyataannya adalah bahwa beberapa ibu mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi secara eksklusif melalui ASI.

Kita juga perlu melihat aspek kesehatan ibu itu sendiri. Beberapa ibu mungkin memiliki kondisi medis atau perubahan hormon yang membuat memberikan ASI eksklusif menjadi sulit atau bahkan berbahaya bagi kesehatannya. Ini adalah situasi yang kompleks yang tidak dapat diabaikan dalam diskusi tentang ASI.

Namun, ini bukanlah ajakan untuk menghentikan pemberian ASI sama sekali. Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk memahami bahwa setiap ibu memiliki perjalanan yang unik dan tantangan yang berbeda dalam memberikan perawatan terbaik bagi bayinya. 

Konsep yang lebih inklusif adalah memberikan ibu pilihan dan dukungan untuk menjalani peran ini dengan cara yang paling memenuhi kebutuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun