Kesenian Kuda Lumping Ladang Wisata Kediri - mungkin tak banyak yang tau apa itu Jaranan , tapi kalau kita sebut kuda lumping pasti banyak yang tau dan paham dengan kesenian yang satu ini . Kediri Jawa Timur mempunyai sebuah kesenian khas daerah yang disebut Jaranan atau yang sering dikenal dengan sebutan Kuda Lumping . Dari Kesenian ini lah Kediri mulai memperkaya budaya dan sejarahnya , juga sebagai simbol wisata di daerah ini . Jaranan mempunyai sejarah yang sangat erat dengan masa kejayaan kerajaan kediri pada masa itu , dari setiap sesi pementasan jaranan terdapat beberapa gerakan dan tarian dari kesenian tersebut yang menceritakan sejarah singkat tentang terlahirnya jaranan . menurut beberapa sumber menyebutkan cerita singkat dari jaranan berawal dari sang putri yang cantik jelita dari kerajaan kediri yang bernama Diah Ayu Putri Songgo Langit membuat sayembara yang isinya :
- barang siapa dapat membuat pertunjukan yang belum pernah ada di jagad raya
- dapat menemukan kendaraan yang tak napak tanah
dan beberapa sayembara lain yang termasuk syarat agar dapat meminangnya , kemudian banyak putra kerajaan dan pangeran dari kerajaan lain ingin meminang putri ini karna kecantikannya ,. suatu saat terdapat pertarungan hebat antara 2 pangeran yang ingin meminang putri tersebut ,. akhirnya hanya satu pangeran yang dapat melakukan sayembara yang di sebutkan oleh putri songgo langit . Dari Sejarah itulah kesenian ini sangat kental dengan aroma mistis di setiap pertunjukannya , mulai dari yang kesurupan biasa , sampai yang memakan pecahan kaca dan makan rumput ,. namun disisi lain kesenian ini sekarang hanya di pertontonkan dengan alasan kesenian semata karena hanya ada beberapa orang saja yang mampu memahami kemistisan saat pementasan kesenian kuda lumping ini .
[caption id="attachment_287175" align="aligncenter" width="922" caption="Jaranan Kota Kediri"][/caption]
ini lah foto saya beberapa waktu ketika pementasan kesenian kuda lumping , dari kesenian ini kediri bisa mempromosikan kekayaan pariwisata dan budayanya hingga ke beberapa daerah di Jawa Timur dan bahkan sampai ke luar Pulau Jawa ,.
Seiring Berjalannya Waktu
Jaranan ini mendapat cemoohan dari berbagai pihak karena membawa beberapa pengaruh negatif ke kehidupan bermasyarakat , dari mulai yang men-cap kesenian yang musyrik sampai suka mendem atau dalam bahasa indonesianya minum minuman keras .
Namun dari beberapa anggapan yang muncul ini saya berpendapat bahwa jangan melihat sesuatu dari satu sisi kesenian ini saja , sebetulnya disetiap akhir pementasan kesenian ini biasanya terdapat upacara kenduren atau doa bersama di adat jawa dan sinden pertunjukan pasti menyanyikan lagu sholawatan untuk para pemain , dan semua penonton yang hadir . dan untuk kebiasaan minum minuman keras itu hanyalah beberapa oknum yang mungkin tidak mengerti arti indahnya sebuah kesenian .
Bagiku kekayaan budaya inilah yang patut kita lestarikan untuk Kediri dan Indonesia , untuk cerita dan untuk kekayaan anak cucu kita kelak .
just for share and come to my city .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI